ni adalah blog beliau>>>>
Adapun yang dapat saya tangkap dari pemaparan beliau pada saat ini
sebagai berikut:
1. Era kontekstasi, era merebut dan mencari pengaruh. Sekarang ini
merupakan masa di mana orang-orang itu mencari sesuatu yang bisa menjadikannya
terkenal, dengan itu dia bisa membuat pengaruh yang besar bagi yang lainnya
sehingga bisa dikatakan era sekarang adalah era mencari pengaruh dan mencari
pengaruh atau bahasa yang lebih kerennya adalah , kebanyakan harus bisa
mengkontekstasi di segala lini kehidupan, uppzzz maaf tadi sempet melihat
makhluk Tuhan yang sangat menawan tapi hanya sekilas lho solanya melihat
pertama masih rezki tapi kedua kalinya udah jadi haram.... ee ternyata malah
dia balik lagi dan melihat ke arah saya,, aduhhhhh,,,,, tau bener kalau yang
duduk adalah orang yang suka cari perhatian juga.... hheheeh becanda lho ini.
2.
51 nomengklatur ilmu yang sudah dikembangkan oleh kementerian agama
dan dalam waktu dekat akan disahkan oleh kementerian agama. Dari pemaparannya
belaiu itu merupakan konsen-konsen keilmuan yang akan dibawahi oleh kemenag dan
akan disosialisasikan ketika sudah disepakati, yang nantinya perguruan tinggi
Islam punya keilmuan dan bisa menggunakan ilmunya itu dan tidak bingung karena
ilmu yang sudah dimilikinya itu. Jadi kita doakan mudah-mudahan 51 nomengklatur
itu dapat disahkan sehingga keilmuan yang profesional dapat dirasakan di dalam Perguruan
Tinggi Islam.
3.
Sebenarnya hari ini mau nanya tentang SIAI (Studi Ilmu Agama Islam)
INI NANTI GELARNYA APA yang resmi versi kemenag? Tapi melihat pertanyaannya sangat
praktis sekali akhirnya ditunda dan pertanyaan dilontarkan melalui web beliau
seperti yang tercantum di atas. Semoga aja dibuka ya pak....!!! amin
4.
SIKOLOGI ITU SEHARUSNYA ADA DALAM ISLAM, dalam bidang psikologi
masih belum bisa diterima dengan baik dikalangan umum sehingga misi dari kementerian
adalah mendukung jika ada perguruan tinggi Islam yang akan membuka prodi itu
karena dianggap sangat relevan seperti masa-masa kejayaan Islam di era ibnu
Sina, ahli dalam kedokteran juga sebagai seorang yang sufi dan mengetahui ilmu
sikoloog. Jadi sangat relevan sekali ketika sikologi itu ada dalam konsentrasi
keilmuan sikologi Islam
5.
Kekuragan sebagian kita umat Islam DALAM HAL POLITIK SEHINGGA KITA
MUDAH “DIJAJAH” dalam hal apapun tanpa kita sadari dan kita tau. Coba saat ini
siapa yang menguasai teknologi, perekonomian dan lainya semuanya adalah pihak
asing, orang luar berbondong-bondong datang ke negara kita sementara kita
jarang sekali ada yang ke luar negeri salah satu contohnya adalah peserta
studium general yang belum ada satu pun yang pernah keluar negeri dalam hal
bisnis kalau yang lainhya ada tapi hanya pergi mengeluarkan uang di negara
orang.
6.
Pasca ini sudah harus berbeda dibandingkan sebelum s1 dulu. Dan
harus bisa memberikan pencerahan baru kepada masyarakat. Setelah selesai dari
sini jangan terlalu berfikiran untuk menjadi pegawai negeri sipil sebab negara
saat ini tengah sibuk memikirkan banyaknya pegawai yang menjadi tanggungan
negara sehingga diharapkan yang lulus ini harus punya usaha tersendiri dan
tidak bergantung untuk menjadi PNS . Menjadi lulusan pasca sarjana yang punya
sumbangan untuk negara bukan justru sebaliknya agar ke depannya dalam
menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) saat ini sudah terbuka dapat ikut
bersaing di dalamnya dan tidak tertinggal sedikitpun. Jadi kalau bisa jadi
bangsa yang suka memproduksi bukan justru menjadi bangsa yang suka konsumsi
saja.
7.
Iman seseorang tidak berbenturan dengan teori2 moderen, dalam
banyak penelitian ditemukan bahwa iman seseorang muslim itu tidak pernah
berbenturan dengan teori-teori moderen saat ini tapi justru sangat sinergi dan
berdampingan. Contohnya: air wudhu ternyata dapat menghilangkan sifat keburukan
dalam diri manusia dapat terkikis oleh air wudhu penelitian ini dilakukan oleh
non muslim cuman tadi saya kurang mendengar nama penelitinya dan dari mananya. Intinya
adalah setiap yang dianjurkan dalam agama itu sangat lah relevan dengan
teori-teori yang berkembang saat ini.
8.
Maknailah ilmu secara komprehensif. Memandang suatu keilmuan itu jangan hanya
membaca satu literatur saja tapi harus banyak dan membandingkan serta melihat
mana yang menjadi standar orang kebanyakan jangan hanya percaya pada standar
yang dibuat sendiri tanpa melihat dari perspektif dari yang lainnya. Sehingga keilmuan
itu bisa dipandang secara luas dan menyeluruh. Wah wah ada lagi yang lewat tapi
tak sehebat yang tadi.... heheheh udah itu hanya selingan dan gk penting di
bahas di sini. Tapi ada pentingnya juga solanya sekarang kan masa-masa dalam
menyelesaikan tugas akhir semester baik yang masuk ganjil maupun genap soalnya
dikit lagi memasuki bulan suci ramadhan.
9.
Banyak ilmu tapi kita kurang action dalam berbuat. Nah inilah masalah kita para ilmuan muslim di
indonesia kurang dalam action yang nyata dari keilmuan kita itu sehingga
lulusannya hanya bisa berbicara tentang... tanpa bisa melakukan cara... untuk mengaplikasikan
keilmuan kita itu. Padahal Islam itu adalah agama universal yang sudah membahas
semua hal di dalamnya tinggal bagaimana kita menggali dan menemukan teori baru
dari al-Qur’an itu sendiri. Hadith juga sangat penting sebagai penguat untuk
al-Qur’an.
Demikian penulis bisa menangkap apa yang disampaikan dalam
pertemuan itu, mudah-mudahan kedepannya dapat banyak ilmu lagi.. amin. Ditulis pas
ketika nunggu harli rapat dengan temen-temen HIMMPASnya di pasca uin. Sambil nunggu
ya nulis langsung takut lupa lagi untuk membudayakan tulis menulis.
Oia tadi kebetulan ada yang spesial yang lewat... yaitu Prof Imam
Suprayogo.. waduh,, jadi minder ditanyain lagi. “nulis apa itu”. Dengan spontan
saya jawab “nulis prof”... gak terlalu nyambung tapi tidak mengapa asalkan bisa
mencoba mengikuti beliau untuk selalu nulis dan nulis.
Ada yang lupa tadi, pak zain selalu menekankan kepada kita agar
menjadikan kelas menengah itu untuk perubahan kepada kelas menengah kebawah
untuk menjadi minimal kelas menengah juga. Makasih atas ilmunya pak Doktor.... moga bapak segera mencapai gelar profesor juga gelar akdemik terakhir. amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar