Apa Aja

Apa Aja

Kamis, 02 Juni 2016

STUDIUM GENERAL WITH DR. MUHAMMAD ZAIN:

ni adalah blog beliau>>>>
Adapun yang dapat saya tangkap dari pemaparan beliau pada saat ini sebagai berikut:
1.                 Era kontekstasi, era merebut dan mencari pengaruh. Sekarang ini merupakan masa di mana orang-orang itu mencari sesuatu yang bisa menjadikannya terkenal, dengan itu dia bisa membuat pengaruh yang besar bagi yang lainnya sehingga bisa dikatakan era sekarang adalah era mencari pengaruh dan mencari pengaruh atau bahasa yang lebih kerennya adalah , kebanyakan harus bisa mengkontekstasi di segala lini kehidupan, uppzzz maaf tadi sempet melihat makhluk Tuhan yang sangat menawan tapi hanya sekilas lho solanya melihat pertama masih rezki tapi kedua kalinya udah jadi haram.... ee ternyata malah dia balik lagi dan melihat ke arah saya,, aduhhhhh,,,,, tau bener kalau yang duduk adalah orang yang suka cari perhatian juga.... hheheeh becanda lho ini.
2.    51 nomengklatur ilmu yang sudah dikembangkan oleh kementerian agama dan dalam waktu dekat akan disahkan oleh kementerian agama. Dari pemaparannya belaiu itu merupakan konsen-konsen keilmuan yang akan dibawahi oleh kemenag dan akan disosialisasikan ketika sudah disepakati, yang nantinya perguruan tinggi Islam punya keilmuan dan bisa menggunakan ilmunya itu dan tidak bingung karena ilmu yang sudah dimilikinya itu. Jadi kita doakan mudah-mudahan 51 nomengklatur itu dapat disahkan sehingga keilmuan yang profesional dapat dirasakan di dalam Perguruan Tinggi Islam.
3.    Sebenarnya hari ini mau nanya tentang SIAI (Studi Ilmu Agama Islam) INI NANTI GELARNYA APA yang resmi versi kemenag? Tapi melihat pertanyaannya sangat praktis sekali akhirnya ditunda dan pertanyaan dilontarkan melalui web beliau seperti yang tercantum di atas. Semoga aja dibuka ya pak....!!! amin
4.    SIKOLOGI ITU SEHARUSNYA ADA DALAM ISLAM, dalam bidang psikologi masih belum bisa diterima dengan baik dikalangan umum sehingga misi dari kementerian adalah mendukung jika ada perguruan tinggi Islam yang akan membuka prodi itu karena dianggap sangat relevan seperti masa-masa kejayaan Islam di era ibnu Sina, ahli dalam kedokteran juga sebagai seorang yang sufi dan mengetahui ilmu sikoloog. Jadi sangat relevan sekali ketika sikologi itu ada dalam konsentrasi keilmuan sikologi Islam
5.    Kekuragan sebagian kita umat Islam DALAM HAL POLITIK SEHINGGA KITA MUDAH “DIJAJAH” dalam hal apapun tanpa kita sadari dan kita tau. Coba saat ini siapa yang menguasai teknologi, perekonomian dan lainya semuanya adalah pihak asing, orang luar berbondong-bondong datang ke negara kita sementara kita jarang sekali ada yang ke luar negeri salah satu contohnya adalah peserta studium general yang belum ada satu pun yang pernah keluar negeri dalam hal bisnis kalau yang lainhya ada tapi hanya pergi mengeluarkan uang di negara orang.
6.    Pasca ini sudah harus berbeda dibandingkan sebelum s1 dulu. Dan harus bisa memberikan pencerahan baru kepada masyarakat. Setelah selesai dari sini jangan terlalu berfikiran untuk menjadi pegawai negeri sipil sebab negara saat ini tengah sibuk memikirkan banyaknya pegawai yang menjadi tanggungan negara sehingga diharapkan yang lulus ini harus punya usaha tersendiri dan tidak bergantung untuk menjadi PNS . Menjadi lulusan pasca sarjana yang punya sumbangan untuk negara bukan justru sebaliknya agar ke depannya dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) saat ini sudah terbuka dapat ikut bersaing di dalamnya dan tidak tertinggal sedikitpun. Jadi kalau bisa jadi bangsa yang suka memproduksi bukan justru menjadi bangsa yang suka konsumsi saja.
7.    Iman seseorang tidak berbenturan dengan teori2 moderen, dalam banyak penelitian ditemukan bahwa iman seseorang muslim itu tidak pernah berbenturan dengan teori-teori moderen saat ini tapi justru sangat sinergi dan berdampingan. Contohnya: air wudhu ternyata dapat menghilangkan sifat keburukan dalam diri manusia dapat terkikis oleh air wudhu penelitian ini dilakukan oleh non muslim cuman tadi saya kurang mendengar nama penelitinya dan dari mananya. Intinya adalah setiap yang dianjurkan dalam agama itu sangat lah relevan dengan teori-teori yang berkembang saat ini.
8.    Maknailah ilmu secara komprehensif.  Memandang suatu keilmuan itu jangan hanya membaca satu literatur saja tapi harus banyak dan membandingkan serta melihat mana yang menjadi standar orang kebanyakan jangan hanya percaya pada standar yang dibuat sendiri tanpa melihat dari perspektif dari yang lainnya. Sehingga keilmuan itu bisa dipandang secara luas dan menyeluruh. Wah wah ada lagi yang lewat tapi tak sehebat yang tadi.... heheheh udah itu hanya selingan dan gk penting di bahas di sini. Tapi ada pentingnya juga solanya sekarang kan masa-masa dalam menyelesaikan tugas akhir semester baik yang masuk ganjil maupun genap soalnya dikit lagi memasuki bulan suci ramadhan.
9.    Banyak ilmu tapi kita kurang action dalam berbuat.  Nah inilah masalah kita para ilmuan muslim di indonesia kurang dalam action yang nyata dari keilmuan kita itu sehingga lulusannya hanya bisa berbicara tentang... tanpa bisa  melakukan cara... untuk mengaplikasikan keilmuan kita itu. Padahal Islam itu adalah agama universal yang sudah membahas semua hal di dalamnya tinggal bagaimana kita menggali dan menemukan teori baru dari al-Qur’an itu sendiri. Hadith juga sangat penting sebagai penguat untuk al-Qur’an.
Demikian penulis bisa menangkap apa yang disampaikan dalam pertemuan itu, mudah-mudahan kedepannya dapat banyak ilmu lagi.. amin. Ditulis pas ketika nunggu harli rapat dengan temen-temen HIMMPASnya di pasca uin. Sambil nunggu ya nulis langsung takut lupa lagi untuk membudayakan tulis menulis.
Oia tadi kebetulan ada yang spesial yang lewat... yaitu Prof Imam Suprayogo.. waduh,, jadi minder ditanyain lagi. “nulis apa itu”. Dengan spontan saya jawab “nulis prof”... gak terlalu nyambung tapi tidak mengapa asalkan bisa mencoba mengikuti beliau untuk selalu nulis dan nulis.

Ada yang lupa tadi, pak zain selalu menekankan kepada kita agar menjadikan kelas menengah itu untuk perubahan kepada kelas menengah kebawah untuk menjadi minimal kelas menengah juga. Makasih atas ilmunya pak Doktor.... moga bapak segera mencapai gelar profesor juga gelar akdemik terakhir. amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar