Apa Aja

Apa Aja

Minggu, 17 Juli 2016

SERBA –SERBI IDUL FITR


Kumandangan takbir berkali-kali, menghentakkan nafas yang bergemuruh dan tak beraturan
Merasakan kemenangan di segala arah, memandang bahwa ramadhan telah pergi padahal dia selalu ada jikalau masih kita hidupkan nuansanya itu di setiap waktu maka ramdhan tidak pernah pergi dari kita semua cuman masalahnya kebanyakan kita hanya berpatokan pada judul bukan pada tema sehingga pemikiran juga masih sempit sekali.
Nuansa ramdhan masih bisa dipertahankan dengan menghidupkan puasa-puasa sunnah dan tetap mempertahankan kebiasan bangun malam dan subuh kita serta menjadikan al-Qur’an sebagai teman hidup beserta buku-buku yang menunjang untuk itu.
Pasca lebaran suci ini, semua kegembiraan terpancar dari setiap sudut pandangan orang-orang dan mungkin juga masih ada yang merasa sedih dengan berakhirnya ramadhan itulah perbedaan yang selalu ada dan tidak pernah berkahir.
Saya rasakan ramdhan yang ke 3 ini pasca ibu tidak ada terasa hambar dan kurang garam sebab disitulah momen yang baik dan bagus untuk saling bersuka ria dan bermaaf maafan. Tapi itulah kehendak-Nya yang harus diterima setiap hamba yang menganggap dirinya bukan apa-apa dihadapan Allah swt.
Tapi syukurilah segala yang masih ada, keluarga kecil yang selalu mendukung visi-misi dalam dunia pendidikan yang sedang penulis lalui dan jalani. Semua itu harus menjadi kesyukuran yang tiada tara sebab hanya sedikit orang yang bisa merasakan seperti yang saya rasakan ini. Alhamdulillah ala kulli hal. 12/07/2016

HARI TERAKHIR PUASA


Suara mesjid pun kedengaran dan menandakan sebentar lagi akan buka puasa ramadhan yang terakhir. Suara Tv dari sebelah kamar juga bersaing suaranya, sekitar rumah tidak kalah juga dengan banyaknya pernak-pernik sampah yang bertebaran bukan hanya itu, dalam rumah pun ikut berantakan karena selama ini isi rumah selalu ke pasar di luar sehingga mereka tidak menyempatkan diri untuk beres-beres rumah alasannya sih kecapean padahal sebenarnya mereka lebih banyak di depan tv kisaran 2-3 jam perhari.
Saya sih tidak masalah dengan keadaan seperti itu, hanya bisa mengkritik tidak bisa partisipasi untuk mewujudkan hal itu. Walau begitu tetap berusaha untuk menyuruh anak-anak di sini melakukan hal itu.
Puasa terakhir ini, kurang menantang kesehatan fisik juga karena malamnya istirahat full sampai subuh kemudian kesehatan tenggorokan sudah tidak terlalu sakit lagi akhirnya bisa beraktifitas dengan baik.
Pengalaman hari ini adalah banyak memberi maka Allah akan mengganti apa yang kita berikan itu dengan berlipat ganda. Terbukti hal itu ketika saya dapat banyak pembeli di pasar karena sebelumnya berniat untuk bersedekah. Sedekah dapat mensucikan harta serta dapat memulihkan kesehatan.
Menu buka puasa hari ini harus usaha sendiri karena yang lainnya halangan untuk berpuasa , mau tak mau harus buat sendiri deh masakannya.

Ditulis menjelang buka puasa 05/07/2016

HARI KE 29 PUASA


Alhamdulillah segala puji dan puja syukur kepada-Nya karena semua nikmat yang tak terhitung itu menjadi beban bagi kita untuk selalu menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Hari ini hampir semua daerah melihat, mengecek, dan memantau hilal yang merupakan patokan setiap umat Islam untuk melaksanakan lebaran idul fitri dan tanda masuknya 1 syawal. Kita tetap menunggu keputusan akhir dari sidang Isbat kementerian Agama Pusat di jakarta.
Apapun keputusannya kita tetap mengikuti keputusan pemerintah dalam melaksanakan lebaran itu, karena taat pada pemimpin adalah merupakan kewajiban yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. Dengan demikian keharusan untuk mematuhi adalah hal yang patut diaplikasikan dan dilaksanakan.
Hari ini sudah merupakan detik-detik terakhir dari bulan ramadhan dan sebentar lagi memasuki 1 syawal menandakan ramadhan telah pergi untuk kembali jika memang kita masih diberi umur yang panjang dan berkah. Luar biasa capeknya hari ini di mulai tadi malam setalah berpasar malam lanjut berangkat pasar yang jauh tepatnya di daerah Bombana dan rencana nginap di sana tapi walhasil bukan nginap hanya numpang istirahat sebentar karena tidak bisa tidur. Jadi begadang sampai pagi dan bisa tertidur pada siang hari sekitar jam 10an walau masih banyak pembeli pakaian. Tetap kesehatan lebih penting karena hanya itu manusia bisa beraktifitas.

Ya Allah jadikanlah hamba sebagai manusia yang berakhir di bulan yang suci dengan kesucian tertinggi dan menjadi seperti bayi yang baru lahir. Amin Allahumma Amin. 

HARI KE 28 PUASA


Dunia begitu indah mengenang masa-masa indah beberapa tahun lalu
Melihat dan merasakan sentuhan-sentuhan manis dari kata-katanya
Seakan ingin mengulang waktu yang telah lalu itu
Sehingga datang dengan hati yang tenang dan penuh rasa.  (oh Ibu....) Allahu yagfiruk amin
Hari ini dilalui dengan berbagai kegiatan lagi dengan rutinitas yang sama serta masih dalam kondisi tenggorokan yang kadang-kadang gatal dan menimbulkan rasa ingin batuk serta terganggu dalam aktifitas yang dialakukan bahkan untuk tidur saja sangat sulit sebab terasa gatal dan selalu ingin batuk dengan berdahak. Sehingga tidur sedikit mengakibatkan badan melemah dan susah untuk bertenaga.
Walau keadaan seperti itu, malamnya saya berdo’a dan yakin do’a tersebut akan diijabah atau dijawab oleh-Nya. Pagi tadi fisik tetap masih bisa on dan beraktifitas dengan lancar walau kurang maksimal, syukur al-hamdulillah semua bisa dilaksanakan dengan penuh ke-ikhlasan dan kesabaran. Sampai saat ini badan terasa agak enakan berkat pertolongan-Nya dan magfirah-Nya semua dapat dijalankan dengan baik dan selalu diberikan bimbingan.
Ada hal yang harus diingat setiap saat bahwa segala yang dilakukan jangan lupa untuk selalu bertawakkal dan berserah diri setelah melakukan usaha sebab hasil akhir yang baik dan berkah akan ditentukan oleh Sang Pemilik Semuanya. Oleh karena itu, saya selalu melakukan hal tersebut sebagai perisai dalam setiap hal yang saya hadapi. Itulah kekuatanku untuk senantiasa melanjutkan hidup di dunia yang sementara ini.

Ditulis pas setelah buka puasa dan sholat magrib di dekat TV dan mendengar SurauTV 03/07/2016

HARI KE 27 PUASA


Alhamdulillah sakit tenggorokan makin berkurang dan bisa beraktivitas dengan sedikit enak walau sebenarnya masih mengganggu. Tiada daya dan upaya hanyalah pertolongan dari Allah swt.
Hari ini luar biasa kegiatan mulai subuh sampai tengah malam beraktifitas. Betul-betul urusan dunia itu kalau mau dituruti tidak ada habisnya bahkan fisik pun tidak dihiraukan lagi sehingga harus kuat juga dalam melawan rasa nyeri dan sakit serta lainnya.
Itu semua saya lakukan lillahi ta’ala demi satu tujuan yang mulia yaitu untuk memenuhi cita-cita sejak awal 2014 kemarin, apakah itu, biarlah jadi rahasia antara saya dengan Sang Pengabul doa dan cita-cita itu.
Syukur hari ini tergerak ingin ke mesjid berjama’ah walau sebenarnya awalnya tidak ingin tapi itulah hidayah bisa datang dan kita raih sesuai keinginan. Malam ini juga saya siap juga jikalau sewaktu-waktu dimintai untuk mengisi kata-kata hikmah di atas mimbar karena pakaian saya pun sudah lengkap tapi ternyata saya tidak dimintai. Alhamdulillah karena memang posisinya tenggorokan masih kadang-kadang gatal lalu batuk-batuk membuat orang lain pasti merasa tidak enak.
Cuek sajalah yang penting niatnya karena Allah biarkan lah Dia yang menilainya. Manusia hanya bisa berusaha dan Allah lah penentu segala usaha yang inginkan dan lakukan. Mudah-mudah kesehatan masih selalu diberikan walau tidak full setidaknya bisa berkatifitas dengan sedikit pemaksaan diri. Saya pun minta kepada-Nya bahwa kalau memang sakitnya bisa ditunda, harapannya biarkanlah sehabis lebaran hamba siap menerima ujian sakit yang Allah ridhoi itu dan kuserahkan segala sesuatu yang baik menurut-Nya. Amin ya Allah. 02/07/2016 sebenarnya sudah masuk waktu tanggal 03/07/2016 tapi ini untuk tanggal dua itu.


HARI KE 26 PUASA


Astagfirullah ya Allah masih dalam kondisi kurang enak badan terutama bagian ternggorokan, hawa dari banyak cuaca yang memasuki tubuh dan sistem imun tubuh tidak mampu untuk menopangnya akahirnya seperti inilah batuk berdahak serta terasa di tenggorokan agak sakit ketika batuh juga gatal sekali kalau tidak pernah dilewati apa-apa. Kumangnya banyak kali yah.
Itulah ujian saya bulan akhir-akhir dari ramadhan karim. Dilewati dengan kesabaran dan penuh harap agar disembuhkan oleh Allah swt. Amin
Pengalaman hari seru sekali mulai ketika bangun malam gara-gara batuk terus sampai pas mau berangkat ke pasar ternyata udah mau pagi dan di jalan pun ban kirinya meletus, penumpang sudah ada yang putus asa,  saya komentar bahwa ini hanya halangan sementara asalkan yakin penuh harap sehingga bisa diselesaikan dengan baik walau sampe di pasar orang-orang sudah menjual.
Resiko pergi telat dan hikmahnya ketika dalam perjalanan jangan ada yang saling memarahi dan menyalahkan segera mungkin mencari solusi untuk yang terbaik dilakukan saat ini. Jangan lupa berdoa selalu dan segala kesulitan atau kemudahan sebagai tanda syukur.
Tenggorokan diobati dengan jahe-madu-susu mirip STMJ cuman kurang “T”nya. Tak masalah asalkan bisa mengurangi sedikit gejala gatal yang mengakibatkan batuk dan sakit rasanya.
Oia sempat ada teman datang Ust. Hamka dan Ust. Rezki berkunjung ngajakin berjama’ah tapi kondisi menghalangi. Ampuni hambamu ya Allah atas kelalaian ini mudah-mudahan besok malam bisa ikut juga jama’ah di mesjid walau selama ini juga jama’ah dengan keluarga di rumah sebagai proses bimbingan.

Itulah cerita dan pengalaman hari, mana ceritamu? 01/07/2016 wow udh masuk bulan baru masehi yaitu juli 2016 tak terasa ramadhan hampir meninggalkan kita semua oleh karena itu, waktu sedikit ini kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Amin., Insya Allah. 

HARI KE 25 PUASA


Astagfirullah hamba masih dalam kondisi bertahan dalam mempertahankan kondisi fisik yang sebenarnya masih lemah tapi lagi-lagi tidak merasa enak dengan kakak dan keluarga di sini demi membantu untuk mewujudkan cita-cita mereka, dengan kerelaan hati saya tetap tegarkan diri dengan berbagai pengobatan pribadi ala pesantren dengan obat herbal yang ada disekitar dan doa yang tiada hentinya hamba panjatkan kepada Pengabul do’a-do’a itu.
Bayangkan saja dari subuh setealh sahur berangkat ke pasar sampai buka puasa di tengah jalan walau di atas mobil yang diiringi dengan hembusan angin untuk menambah kesejukan yang sudah berlebihan karena sudah mendekati waktu magrib.
Akhirnya sholat pun dilaksanakan di atas mobil karena saya mengira kalau magrib akan habis ketika sampai di rumah dan itupun betul. Di rumah sudah masuk waktu isya dan mesjid pun bersholawat. Ya untunglah sudah dilaksanakan di jalan. Balik ke belakang sedikit, tadi sempat di datangi salah seorang kenalan dari masamba yang kebetulan tetangga desa di ujung dengan sailong kami berbincang banyak dan dia pun membeli beberapa pakaian, sebagai niat hari ini untuk bersedekah karena begitu banyak rezki yang Allah berikan kepada saya pribadi hari ini dan itupun tercapai.
Walaupun sebenarnya saya tidak berhak untuk itu karena pakaian yang saya jual itu bukan milik saya pribadi tapi milik kakak yang kebetulan saya yang dipercayakan untuk menjualnya, pikirku positif sebagai bekal buatnya untuk di akhirat kelak karena bersedekah tanpa dia ketehui dari anggota tubuhnya satu pun. Itulah menurut saya sedekah paling baik buat orang yang susah untuk bersedekah. Mungkin yang lainnya tidak sepakat tapi niatnya saya tulus dan merupakan janji sebelum berjualan hari ini.
Konsepnya adalah ketika banyak rezki maka harus dikeluarkan supaya makin bertambah nikmat yang Allah berikan kepada kita. Menurutku bagi setiap orang sudah seharusnya sadar bahwa hidup ini tidaklah lama yang membuat kita di dunia ini adalah amal jariyah yang telah dilakukan oleh orang itu baik semasa hidup atau pun setelah meninggalnya.
Alhamdulillah masih diberikan kesempatan hidup sampai saat ini, sehingga sepantasnya diisi dengan segala sesuatu yang bermanfaat setiap harinya bahkan setiap waktu itu berputar. Sekarang lagi minum jahe ala obat yang di dapat di Al-Hikam Malang merupakan obat gratis dan hanya memerlukan tenaga untuk membuatnya.

Ditulis di depan TV yang lagi on Rodja TV-aswaja. 30/06/2016.

HARI KE 24 PUASA


Hari demi hari telah kulewati
Melihat ada yang membuat hati jadi senang
Karena hati yang senang akan menghasilkan tindakan yang positif
Serta selalu merasa indah dikala ada banyak kerjaan
Hari ini benar-benar saya paksakan kondisi badan yang kurang fit tapi itulah namanya pengorbanan buat keluarga,kapan lagi dot kom. Semua kulakukan demi satu cita-cita yang belum tentu diterima dari keluarga tapi mulailah dengan niat mulia juga maka tentu hasinya akan mulia juga.
Fenomena sekarang di daerah keluarga merantau adalah hampir semata-mata setiap bulan suci ramadhan identik dengan mencari rezki dengan menjual dan itu dijadikan kesempatan karena bulan ini begitu banyak rezki yang Allah berikan tetapi ada tapinya...
Justru karena Allah memberikan bulan rezki seperti ini sampai lupa berterima kasih dengan hanya menjalankan perintah wajib yang notabene adalah kewajiban sendiri bukan kewajiban orang lain ternyata dilalaikan begitu saja, keluarga dekat saya sendiri seperti itu, di sinilah saya berjuang bagi mereka untuk menyadarkan sedikit demi sedikit serta melalui doa-doa malamku agar semua keluarga bisa sadar semua yang kita miliki adalah hanya pemberian sementara dan seketika Allah bisa saja mengambil kepunyaan-Nya itu kapan pun dan di mana pun itu.
Jadi sepantasnyalah manusia sadar akan semua yang Allah berikan kepada kita dan sadar akan hal itu, jika demikian maka kesyukuran lah yang akan muncul dan kembali pada jalan al-Qur’an dan al-Hadith sebagai pedoman hidup setiap muslim di dunia ini. Itulah merupakan keselamatan bagi siapa saja yang melakoni itu serta menjadikannya sebagai perisai serta senjata untuk mempersiapkan diri ketika menghadapi suatu perang sosial.
Perang sosial di sini berarti bagaimana cara menghadapi persaingan yang ada tapi tidak lupa kewajiban personal kita terhadap Allah swt. Sehingga kita termasuk orang-orang yang tidak melampaui batas dan tidak tau diri sudah diberikan gratis oleh-Nya ternyata kita malah perhitungan dengan kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepada kita.
Bertepatan pada 29/06/2016 ditulis pas abis buka puasa dengan hanya sedikit madu campur sepotong pisang dan sayur sedikit ternyata manfaatnya enak sekali badan terasa ringan dan tidak mudah mengantuk serta malas pantesan Nabi kita selalu berbuka dengan tidak berlebihan ternyata manfaatnya lebih banyak ketimbang menuruti hawa nafsu terutama nafsu makan itu.


HARI KE 23 PUASA


Astagfirullah astagfirullah astagfirullah ampunilah hamba beserta seluruh keluarga terutama ibu bapak dan orang-orang yang membaca tulisan ini. Amin.
Beberapa hari tenaga dikuras tidak terasa sudah 23 puasa yang telah berlalu dan itu dilewati dengan kerja keras terus via otot dan sedikit otak. Kehidupan memang terkadang seperti itu, tidak selamanya calon master atau sudah doktor sekalipun terkadang kerja pakai otot dan sedikit otak bahasa kasarnya.
Dunia ini memang perlu kesungguhan untuk melakukan hal-hal yang dianggap sulit serta dicarikan solusinya, adalah sesuatu yang positif yang bisa dilakukan. Karena itu sepantasnya kita bersyukur ketika diberikan tugas yang enteng dan tdak terlalu membutuhkan tenaga dengan sebaik-baiknya. Era MEA saat ini mengharuskan seperti itu, bahkan bukan hanya itu dalam negeri saja kita sudah saling sikut sana sikut sini karena begitu banyak penduduk indonesia yang masih jauh dari kesejahteraan dan hidup yang berkecukupan.
Hari ini badan terasa lemas dan tulisan ini ditulis dalam keadaan lemah secara fisik tapi tetap kuat secara psikis atau rohani sehingga tetap istiqomah dalam bulan penuh berkah ini untuk selalu menulis dan menulis walau masih jauh dari kesempurnaan bahkan masih banyak redaksi kata-kata atau kalimat kurang tersusun dengan baik dan kurang jelas cara penulisannya soalnya mengalir begitu saja tangan ini di atas nb yang masih setia menemani mulai semester ganjil kemarin sampai mau memasuki semester ganjil lagi. Mudah-mudahan nb ini tetap setia menemani dengan baik sampai memperoleh gelar akademik ke dua bahkan sampai gelar terakhir yaitu gelar khusunul khatimah.

28/06/2016 di depan TV yang tidak lagi menjadi keasyikan untuk ditonton solnya isinya sudah jauh dari kata-kata pendidikan yang bermoral bahkan ber a moral. 

HARI KE 22 PUASA


Luar biasa hari ini.. beraktifitas sampai selarut ini tengah malam coba. Tapi itulah namanya tanggung jawab, hidup tanpa orang tua harus bisa mempunyai kekuatan yang super kuat agar mampu menahan segala amarah dari hati yang muncul sebab itu akan membuat kita kuat dalam segala hal.
Aktifitas puasa yang dilandasi dengan kesabaran akan melahirkan puasa yang penuh dengan makna sehingga terbiasa dengan hal yang sulit sekali akan mengajarkan kita dalam menghargai setiap pekerjaan dan tidak menyepelekannya. Oleh karena itu, perlunya pembiasaan diri terhadap apapun yang dianggap sulit.
Sebenarnya perasaan sedang berontak tentang kerasnya hidup dan perjuangan tapi itulah yang dibutuhkan saat ini. Otak saja tidak cukup perlu keterampilan otot yang memadai dalam menangani pekerjaan yang membutuhkan tenaga dan curahan fikiran. Aduh ko’ berkaitan dengan tenaga dan tenaga. Mungkin inilah yang menjadi kendala saat ini, perlunya pemikiran yang brilian agar mampu menciptakan dengan otak yang kita miliki bukan hanya otot yang menjadi utama.
Puasa sudah sampai saat ini, tidak terasa ramadhan hampir berakhir begitupun dengan kesempatan untuk berbuat kebaikan dan kebajikan masih ada kesempatan sehingga sangat dianjurkan makin meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita dalam menjalani sisa-sisa ramadhan yang berkisar 6 hari lagi.

Marilah mantabkan diri untuk selalu berada dalam naungannya dan keridhoaannya. Tiada kata yang pantas untuk diungkapkan saat ini kecuali bertobat dan bermuhasabah diri dalam setiap tingkah laku dan perbuatan agar menjadi pribadi yang moderen tapi beriman dan tidak gaptek tapi tetap terarah. 27/06/2016.