Apa Aja

Apa Aja

Rabu, 16 Juni 2010

HATI BERBICARA


TERNYATA DUNIA INI SULIT UNTUK DITEBAK KARENA BANYAKNYA TEKA-TEI PILIHAN YANG HARUS DISARING SUPAYA TIDAK SALAH PILIH.

DIKALA HATI BERBICARA MAKA AKAN MUNCUL SEJUTA MAKNA YANG TIDAK BISA DIBENDUNG SAMPAI DIMANA MAKNA ITU DITAHAN UNTUK TIDAK KELUAR.....

SAAT HATI BERKATA " SY AKAN MEMBUAT DIRI TAMPIL MENARIK DIHADAPAN PENCIPTA DAN INGIN MENGABDI KEPADANYA DENGAN SEPENUH TENAGA YANG SAYA MILIKI, MAKA AKAN KULAKUKAN HAL ITU SESUAI DENGAN KEMAMPUAN DI DALAM DIRI INI....."

SUNGGUH BAHAGIA JIKA HATI INI BISA MENGETAHUAIJALAN YANG MANA YANG BISA MEMBAWA KE ARAH YANG JELAS DAN TIDAK MEMBINGUNGKAN, KARENA ITULAH YANG HARUS DIKLIHAT ADALAH HATI BISA MENGETAHUI APA YANG INGIN DIKETAHUINYA SEANDAINYA KITA MAU BERFIKIR AKAN HAL ITU.....

TAPI SULIT SEKARANG INI UNTUK MENGETAHUI MANA YANG BAIK DAN YANG TIDAK BAIK BAGI DIRI DAN HATI KITA SENDIRI....

BAGI YANG MENGIKUTI KATA HATI YANG PALING DALAM DAN BENAR MAKA ITULAH JAWABAN YANG SEBENARNYA DALAM APA YANG MENJADI PERTANYAAN SELAMA INI.....

Kamis, 03 Juni 2010

KONSEP-KONSEP FILOSOFIS TENTANG PENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN
Pendidikan atau al-Tarbiyah, menurut pandangan Islam adalah merupakan bagian dari tugas kekhalifahan manusia. Karena manusia adalah khalifah Allah, yang berarti bahwa manusia mendapat kuasa dan limpahan wewenang dari Allah untuk melaksanakan pendidikan terhadap alam dan manusia, maka manusialah yang bertanggungjawab untuk melaksanakan pendidikan tersebut.
Mendidik atau melaksanakan aktivitas al-tarbiyah, menurut arti dasarnya adalah mempertumbuh dan mengembangkan alam dan manusia. Pendidikan sebagai bagian dari tugas kekhalifahan manusia, menurut pandangan Islam, harus dilaksanakan oleh manusia secara bertanggung jawab. Pertanggung jawaban baru bisa dituntut kalau ada aturan pedoman pelaksanaannya. Islam memberikan konsep-konsep yang mendasar tentang pendidikan, dan menjadi tamggungjaawab manusia untuk menjabarkan dan mengaplikasikan konsep-konsep dasar tersebut dalam praktek kependidikan.
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Filosofis Tentang Arti Pendidikan Islam
Pendidikan adalah suatu aktifitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dalam pengertian yang luas pendidikan adalah sama dengan hidup artinya segala situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang. Sedangkan pengertian pendidikan yang sempit adalah sekolah persekolahan (schooling).
Pendidikan Islam menurut Prof. Dr. Omar Muhammad al-Touny al-Syaibani, diartikan sebagai “usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses kependidikan”.
Islam memandang pendidikan adalah pemberi corak hitam putihnya perjalanan hidup, dan oleh karenanya Islam menetapkan, pendidikan merupakan kegiatan hidup yang wajib hukumnya bagi pria dan wanita (faridhatun ‘ala kulli muslimin wal muslimat), tidak ada batasan untuk memperolehnya (walau kaana bi tsin), dan berlangsung seumur hidup semenjak buaian hingga ajal datang (minal mahdii ila lahdi).
Kedudukan itu secara tidak langsung telah menempatkan pendidikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan hidup dan kehidupan umat manusia. John Dewey mengemukakan bahwa pendidikan sebagai salah satu kebutuhan hidup, salah satu fungsi sosial sebagai bimbingan, sebagai sarana pertumbuhan, yang mempersiapkan dan membukakan serta membentuk disiplin hidup.
B. Analisa Tentang Dasar-dasar Pendidikan Islam
Bagi umat Islam maka dasar agama Islam merupakan fondasi utama keharusan berlangsungnya pendidikan. Karena ajaran Islam bersifat universal yang kandungannya sudah tercakup seluruh aspek kehidupan ini. Pendidikan dalam arti umum mencakup segala usaha dan perbuatan dari generasi tua untuk mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya, serta keterampilannya kepada generasi muda untuk memungkinkannya melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama, dengan sebaik-baiknya.
Pendidikan Islam mengidentifikasi sasarannya yang digali dari sumber ajarannya yaitu Al Quran dan Hadist, meliputi empat pengembangan fungsi manusia :
1) Menyadarkan secara individual pada posisi dan fungsinya ditengah-tengah makhluk lain serta tanggung jawab dalam kehidupannya.
2) Menyadarkan fungsi manusia dalam hubungannya dengan masyarakat, serta tanggung jawabnya terhadap ketertiban masyarakatnya.
3) Menyadarkan manusia terhadap pencipta alam dan mendorongnya untuk beribadah kepada Nya
Dasar pelaksanaan pendidikan Islam terutama adalah al-Qur’an dan al-Hadits. Dalam al-Qur’an, tercantum dalam surat asy-Syura ayat 52 dengan artinya:
Artinya: “Dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Apakah Al kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. (QS. As-syuura. 52)
Hadist Nabi Muhammad SAW yang artinya:
Artinya: “sesungguhnya orang mu’min yang paling dicintai oleh Allah ialah orang yang enantiasa tegak taat kepadanya dan memberikan nasihat kepada hambanya sempurna akal fikiranya, serta menasehati pula akan dirinya sendiri, menaruh perhatian serta mengamalkan ajarannya selama hayatnya, maka beruntung dan memperoleh kemenangan”. (al-Gazali, Ihya’ ulumuddin, hal 90).
Dari ayat al-Qur’an dan hadits Nabi di atas dapat diambil relevansinya dengan atau sebagai dasar pendidikan agama, mengingat:
1) Bahwa al-Qur’an diturunkan kepada umat manusia untuk memberi petunjuk ke arah jalan hidup yang lurus dalam arti memberi bimbingan dan petunjuk kearah jalan yang diridhai Allah Swt.
2) Menurut Hadits Nabi, bahwa di antara salah satu sifat orang mu’min yaitu saling menasehati untuk mengamalkan ajaran Allah, yang dapat diformulasikan sebagai usaha atau dalam bentuk pendidikan Islam.
3) Al-Qur’an dan hadits tersebut bahwa, Nabi adalah benar-benar pemberi petunjuk kepada jalan yang lurus, sehingga beliau memerintahkan kepada umatnya agar saling memberi petunjuk, memberikan bimbingan, penyuluhan, dan pendidikan Islam.
C. Analisa Tentang Tujuan Pendidikan Islam
Berbicara tentang tujuan pendidikan Islam, berarti berbicara tentang nilai-nilai ideal yang bercorak Islami. Hal ini mengandung makna bahwa tujuan pendidikan Islam tidak lain adalah tujuan yang merealisasikan idealitas Islami. Sedang idealitas Islami itu sendiri pada hakikatnya adalah mengandung nilai prilaku manusia yang didasari atau dijiwai oleh iman dan takwa kepada Allah sebagai sumber kekuasaan mutlak yang harus ditaati. Adapun dimensi kehidupan yang mengandung nilai ideal Islami dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu:
1) Dimensi yang mengandung nilai yang meningkatkan kesejahteraan hidup manusia di dunia.
2) Dimensi yang mengandung nilai yang mendorong manusia berusaha keras untuk meraih kehidupan di akhirat yang membahagiakan.
3) Dimensi yang mengandung nilai yang dapat memadukan antara kepentingan duniawi dcan kepentingan ukhrawi.
Menurut Prof. Dr. Muhammad Athiyah Al-Abrosyi dalam kajiannya tentang pendidikan Islam telah menyimpulkan 5 (lima) tujuan yang asasi bagi pendidikan Iislam yang diuraikan dalam “At-Tarbiyah Al-Islamiyah Wa Falsafatuha” yaitu :
1) Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia
2) Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat
3) Menumbuhkan ruh ilmiah pada pelajaran dan memuaskan keinginan hati untuk mengetahui dan memungkinkan ia mengkaji ilmu sekedar sebagai ilmu
4) Menyiapkan pelajar dari segi profesional, teknis, dan perusahaan supaya ia dapat menguasai profesi tertentu, teknis tertentu dan perusahaan tertentu, supaya ia dapat mencari rizki dan hidup dengan mulia di samping memelihara kerohanian dan keagamaan.
5) Persiapan untuk mencari rizki dan pemeliharaan segi-segi kemanfaatan.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun yang dapat kami simpulkan dalam makalah ini sebagai berikut:
 Pendidikan adalah suatu aktifitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup.
 Dasar pelaksanaan pendidikan Islam terutama adalah al-Qur’an dan al-Hadits. Dalam al-Qur’an, tercantum dalam surat asy-Syura ayat 52, Hadist Nabi Muhammad SAW yaitu pada al-Gazali, Ihya’ ulumuddin, hal 90.
 Tujuan pendidikan islam adalah merealisasikan idealitas Islam dengan nilai prilaku manusia yang didasari atau dijiwai oleh iman dan takwa kepada Allah sebagai sumber kekuasaan mutlak yang harus ditaati.
B. Saran
Agar supaya makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi, oleh karena itu kami selaku pemakalah senantiasa menerima saran dan kritik dari dosen yang bersangkutan serta kepada teman-teman. Mudah-mudahan makalah ini dapat menjadi bahan referensi untuk menggali filsafat pendidikan lebih mendalam lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Mudyahardjo, Redja. Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Cet. IV. 2006.
Arifin, Muzayyin. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara. Cet. II. 2005.
Zuhairini, dkk. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara. Cet. III. 2004.
Al-Toumy al-Syaibany, Omar Mohammad. Falsafah Pendidikan Islam. Penj. Hasan Langgulung. Jakarta: Bulan Bintang. 1979.