Hembusan angin begitu menusuk, tak jarang orang pada menggigil karenanya. begitupun dengan yang menulis ini. Tapi itu semua hanyalah sementara seperti ketika makan cabe, pedesnya hanya sesaat.
Kunci dari segala permasalahan adalah semangat yang tinggi, dengan semangat itu akan melahirkan suatu solusi dan senjata yang tajam... ibaratnya lhoooo.... jadi sangat disayangkan ketika ada orang yang punya masalah tapi tidak merasa menemukan solusi.. itu salah sebab masalah muncul karena ada solusi.. yakinlah itu... belakangan kita berbicara masalah campur tangan Tuhan. Sebab Dia Maha Tahu Segalanya .
Oleh karena itu, don't worry be happy!!!!!!!!!!..... tinggal sekarang ini bagaimana kita mampu memenej waktu dalam menyelesaikan masalah sedikit demi sedikit karena kalau tidak akan menjadi "bukit"...
Wahai para pecinta perdamaain... damaikanlah selalu hatimu, karena itu akan membawa pada solusi awal dalam memecahkan masalah....
Kata "BANGKIT" itu lebih identik dengan orang yang telah terpuruk dari masalah tapi di sini kita berbicara semua hal.. entah itu sudah terpuruk atau belum serta yang masih selalu semangat.... tidak ada kata kalah dalam segala hal... sebab seseorang yang kalah itu biasanya sebelum bertarung dia sudah kalah duluan.....makanya kekalahan yang lebih dulu menyapa dibanding kemenangan...
Hampir setiap hari kita selalu diajak untuk menang bahkan sampai 5 x dalam sehari............ dengan panggilan
Mariiii Menuju Kemenangan..............!!! Mariii Menuju kemenangan.....!!!
nahhh... jelas kan ..... kita itu selalu kalah sebelum bertarung. maka dari itu.... bangkitlah untuk menuju masa depan yang lebih cerah dan mencerahkan.....
ditulis pas ketika.. liat laptop teman lagi nganggur.. ya udh dimanfaatin media yang ada.. prinsip ilmu ekonomi. eheheheheh wkwkwk. 27/04/16 bersama teman2 disekitar ada: KH. Wathoni, KH. Muh. Surur Ibrahim, KH. Nur Hidayah, KH. Agus Setiawan, KH. Iwan Rizwan... Amin.. Mereka adalah Calon Kiyai besar Insy. Allah.... oh iyyyyaaa... ada yg lupa yang punya laptop lagi Istirahat alias tidur... KH. Roi Atiq... dan dia juga ahli dalam bisnis sambilan...
Apa Aja
Selasa, 26 April 2016
Minggu, 24 April 2016
“TOLONG MENOLONG DALAM KEBAIKAN”
Manusia
memang suka terhadap sesuatu yang membuatnya untung, tapi sedikit yang mau
berbuat dengan tanpa mengharap imbalan karena kenapa?... itulah yang dikatakan
manusiawi versi seperti itu. Sebenarnya versi ke dua adalah manusiawi juga,
yaitu seseorang itu mau menolong tanpa mengharap apa-apa karena berfikir bahwa
tiada balasan yang lebih baik kecuali balasan dari Sang Maha Memberi Balasan.
Sendainya di
dunia ini sudah dibudayakan gotong-royong dalam kebaikan dan taqwa maka yang
terjadi adalah kedamaian dan persahabat bukan permusuhan dan timbulnya banyak
masalah. Kata-kata ini hanya pengandaian yang kemudian juga punya jawaban
andaikan. Sulit mungkin seperti itu tapi kalau mau usaha broooooo... insya
Allah bisa meskipun mendekati sedikit... minimal lah 40%.
Pengalaman
pribadi lagi ini, dibalik dari memberi bantuan tanpa mengharapkan apa-apa dari
yang dibantu itu sungguh luar biasa feadback dari Sang Maha Pemberi Rezki, ada
saja jalan yang jalan itu tidak diketehui sebab-musabbabnya keluarnya rezki,
sehingga saya berkesimpulan balasan yang terbaik adalah balasan dari Sang Maha
Pemberi Balasan itu sendiri.
Hai guys...
saudara seagama, suadara se-tanah air dan saudara se-Adam-an... marilah kita
perbanyak tolong menolong dalam kebaikan dan perdamaian sebab itu akan menjaga
dunia ini masih jauh dari kata-kata “KIAMAT”.
25/04/2016....
pas setelah ngerjain tugas makalah Ushul Fiqh dan Qawaid fiqhiyyah.. gak
nyambung yah tugas yang sudah dikerjakan....
Kamis, 21 April 2016
Ikhlas membawa Rezki
Pagi begitu tenang, dedaunan seakan menyapa akan kabar tempatnya berpijak, matahari sedang membangunkan serta buku selalu menemani sepanjang masa kehidupan ini.
Menjadi orang yang rela mengerjakan apapun tanpa ada unsur paksaan yang signifikan maka dia akan terlatih menjadi orang berjiwa besar, bukan hanya itu setiap tindakannya akan bernilai dimata Allah apalagi kaca mata manusia, sehingga perlunya mengambil sifat itu untuk ditanamkan dalam pikiran dan perbuatan dan tetap berlandaskan pada hati yang jernih dan suci.
Dengan demikian, akan membawa banyak manfaat di dunia dan di akhirat, di dunia misalkan dapat dilihat oleh orang kemudian dalam dirinya timbul pikiran bahwa orang ikhlas seperti ini tidak rugi ketika kita memberi pertolongan kepadanya karena keikhlasannya itu juga tidak memberatkan kita dalam hal meminta tolong kepadanya.
Ada sedikit ibrah dari pengalaman pribadi saya akhir-akhir ini, yaitu selalu membantu teman dalam menyimakkan hafalannya walaupun saya bukan hafidz tapi memakai mushaf tertulis hampir setiap hari dan saya laksanakan dengan sepenuh hati dan tidak mengharapkan apa-apa semata hanya karena Pemilik Ayat-ayat itu, kenyataannya hampir setiap hari rezki yang diduga-duga selalu datang menghampiri dan sesuai dengan yang saya butuhkan saat itu juga.
Masya Allah Na'am,,.. luar biasa dan fantastik dan amazing....
Rezki yang datang itu hampir sepenuhnya dari si hafidz teman saya itu beliau bernama al-Hafidz TGKH. Ahmad Wathoni, S.Pd.I, M.Ag (masih proses master sih). Muadah-mudahan Allah selalu memberinya keistiqomahan dalam menjaga hafalannya dan tetap berasa lindungan-Nya di mana pun dan kapan pun dia berada.
Di dalam perpus ditulis sambil mata keliatan drop solnya tadi malam kurang tidur karena memikirkan tugas bukan ngerjain tugas yah... semangat selalu wahai generasi muda jangan sampai di masa tua sudah tidak berbuat apa-apa. jadi sekarang ayo mulai bergerak.............................22/04/2016
Menjadi orang yang rela mengerjakan apapun tanpa ada unsur paksaan yang signifikan maka dia akan terlatih menjadi orang berjiwa besar, bukan hanya itu setiap tindakannya akan bernilai dimata Allah apalagi kaca mata manusia, sehingga perlunya mengambil sifat itu untuk ditanamkan dalam pikiran dan perbuatan dan tetap berlandaskan pada hati yang jernih dan suci.
Dengan demikian, akan membawa banyak manfaat di dunia dan di akhirat, di dunia misalkan dapat dilihat oleh orang kemudian dalam dirinya timbul pikiran bahwa orang ikhlas seperti ini tidak rugi ketika kita memberi pertolongan kepadanya karena keikhlasannya itu juga tidak memberatkan kita dalam hal meminta tolong kepadanya.
Ada sedikit ibrah dari pengalaman pribadi saya akhir-akhir ini, yaitu selalu membantu teman dalam menyimakkan hafalannya walaupun saya bukan hafidz tapi memakai mushaf tertulis hampir setiap hari dan saya laksanakan dengan sepenuh hati dan tidak mengharapkan apa-apa semata hanya karena Pemilik Ayat-ayat itu, kenyataannya hampir setiap hari rezki yang diduga-duga selalu datang menghampiri dan sesuai dengan yang saya butuhkan saat itu juga.
Masya Allah Na'am,,.. luar biasa dan fantastik dan amazing....
Rezki yang datang itu hampir sepenuhnya dari si hafidz teman saya itu beliau bernama al-Hafidz TGKH. Ahmad Wathoni, S.Pd.I, M.Ag (masih proses master sih). Muadah-mudahan Allah selalu memberinya keistiqomahan dalam menjaga hafalannya dan tetap berasa lindungan-Nya di mana pun dan kapan pun dia berada.
Di dalam perpus ditulis sambil mata keliatan drop solnya tadi malam kurang tidur karena memikirkan tugas bukan ngerjain tugas yah... semangat selalu wahai generasi muda jangan sampai di masa tua sudah tidak berbuat apa-apa. jadi sekarang ayo mulai bergerak.............................22/04/2016
Rabu, 20 April 2016
Membaca Kisah
Pagi cerah dan mencerahkan hati seluruh manusia yang bersyukur atasnya, tidak ada kata selain itu sebab manusia hanyalah makhluk yang senantiasa menerima dari-Nya. Apa daya dan upaya hanya kepada-Nya lah kita meminta dan mengadukan permohonan, semoga saat ini kita senangtiasa berada di jalan kebaikan dan kebenaran serta selalu memanjatkan syukur di mana pun dan kapan pun.
Kebetulan pasca subuh tadi sempat membuka lemari yang berisikan beberapa buku yang telah dipinjam oleh teman an. Ahmad Amrullah, dia sosok temen yang tidak banyak tanya kalau diajak untuk kemana-mana bahkan saya rasa dia seorang yang penuh jiwa keikhlasan dalam setiap harinya tanpa menanyakan kenapa saya melakukan ini itu. Pas di perpus kemarin sempet minta tolong dipinjamkan sebuah buku tapi ternyata saya melihat buku yang lain dan menarik menurut saya yaitu buku tentang kisah-kisah para Nabi.
Akhirnya saya sekalian minjam buku 2 satunya lagi tentang Mengingat Kematian yang dibuat dalam bentuk ensiklopedi karya dari Imam Al-Qurtubi edisi terjemahan.. ya ma'lumlah masih proses belajar bahasa dunia-akhirat alias bahasa arab, soalnya dulunya lebih sering makai bahasa Inggris jadi gitu deh...
Dalam Buku itu yang sempat penulis baca tadi pagi adalah sebagai berikut:
Kebetulan pasca subuh tadi sempat membuka lemari yang berisikan beberapa buku yang telah dipinjam oleh teman an. Ahmad Amrullah, dia sosok temen yang tidak banyak tanya kalau diajak untuk kemana-mana bahkan saya rasa dia seorang yang penuh jiwa keikhlasan dalam setiap harinya tanpa menanyakan kenapa saya melakukan ini itu. Pas di perpus kemarin sempet minta tolong dipinjamkan sebuah buku tapi ternyata saya melihat buku yang lain dan menarik menurut saya yaitu buku tentang kisah-kisah para Nabi.
Akhirnya saya sekalian minjam buku 2 satunya lagi tentang Mengingat Kematian yang dibuat dalam bentuk ensiklopedi karya dari Imam Al-Qurtubi edisi terjemahan.. ya ma'lumlah masih proses belajar bahasa dunia-akhirat alias bahasa arab, soalnya dulunya lebih sering makai bahasa Inggris jadi gitu deh...
Dalam Buku itu yang sempat penulis baca tadi pagi adalah sebagai berikut:
- Penciptaan bumi ini semata-mata diperuntukkan untuk manusia sebagai khalifah walaupun sebenarnya makhluk Allah yang telah menanyakan kepada-Nya seputar ciptaan-Nya ini karena khawatir nantinya yang diciptakan hanyalah seorang perusak bukan justru sebagai khalifah karena itulah, terjadi dialog yang sangat penting antara Allah dan Malaikat yang intinya tujuan apa manusia diciptakan kemudia malaikat mengerti bahwa tidak semuanya mereka bisa tau karena hanya Allah lah yang dapat mengetahui tentang rahasia dibalik penciptaan dunia ini.
- Ketika manusia telah diciptakan, sebagai Adam maka dianjurkanlah mereka semua untuk sujud kepadanya tapi ada satu makhluk yang enggan untuk itu yaitu Iblis. Dia merasa bahwa Allah tidak adil dalam hal ini karena Adam hanya diciptakan dari Tanah dan lumpur sedangkan Iblis diciptakan dari Api. Dalam benaknya dialah yang lebih mulia dibandingkan dengan Adam As. Melihat kejadian ini menandakan bahwa keburukan yang pertema yang dilakukan di dunia ini adalah Kesombongan dan keangkuhan karena merasa dirinya lebih mulia dibandingkan dengan yang lainnya.
- Adanya orang pertama di dunia ini maka nabi Adam merasa tidak cukup sehingga diciptakanlah Hawa sebagai pendampingnya, itu merupakan fitrah manusia yang membutuhkan orang lain atau pasangan hidup, jadi yang belum nikah..........................nikahlah segera....... yayayayayyayaya sama sperti yang nulis ini juga belum menikah, tapi mudah-mudahan setelah nulis ini ada jalan untuk menikah dan diberikan kemudahan.
- Ternyata Nabi Adam beserta Istrinya diberikan fasilitas yang sangat banyak oleh Allah di dalam syurga sehingga Iblis marah dan tambah iri kemudian berniat untuk menggoda keduanya untuk melanggar larangan Allah berupa larangan memakan buah dari satu pohon yang bernama "Buah Khuldi" dengan berbagai cara karena memang sebelum Iblis dimurkai oleh Allah, dia telah mendapat dispensasi umur sampai hari kiamat untuk bertugas menggoda manusia supay ikut dengannya. Dengan demikan, Adam beserta istrinya tergoda yang berujung dikeluarkannya mereka ke dunian ini, tapi itupun setelah mereka bertaubat dan diterima taubatnya, kan Allah Maha Penerima Taubat.
- Dunia telah diisi oleh Manusia ciptaan-Nya dengan segala keterbatasan yang ada, sebab sangat berbeda ketika Adam beserta istri masih syurga, pekerjaan yang biasanya sangat mudah menjadi sulit sebab harus bekerja keras dulu baru bisa mendapat rezki darinya. Oleh karena itu, rezki Allah tidak akan datang tanpa adanya usaha sebelumnya.. ayooooooo para pembaca marilah mencari rezki di mana pun itu dan kapan pun asalkan halal dan baik itu kucinya.
Dengan lima point di atas mudah-mudahan sangat bermanfaat bagi kita semua terutama saya pribadi. ditulis pas lagi ada di depan perpus pasca sarjana dengan teman-teman disekitar, sekitar 7 orang tapi gak ada yang saya kenal cuman ada kenal muka aja gk tau nama, ya kurang sosialisasi soalnya masih belum PD .. hehehehheh. 21/04/2016.
- -----------------------------------------------------00000000----------------------00000000000000000000------------------00
Selasa, 19 April 2016
Gudang Ilmu = Korek2 di Perpustakaan
Hembusan nafas yang begitu mendalam, membuat mata dan pikiran seolah terganggu dengan keadaan sekitar, mata menjadi kering dengan pancarannya, telinga jadi berdengung karena suaranya, kulit menjadi kering karena hawa begitu panas dalam bara api pemikiran.
Siang ini, saya dan teman berniat untuk pergi ke kampus dan akhirnya ke perpus sekalian ngembalikan buku yang sudah saya pinjam sekitar 12an hari yang lalu, ini pun yang pertama kalinya saya pinjam buku agak lama,,, biasanya sekitar seminggu aja udah dibalikin asal tugas selesai atau sudah dibaca.
Tapi mungkin karena akhir-akhir ini lagi malas lagi untuk menambah wawasan sehingga jarang lagi ke perpus padahal biasanya suka banget pakai top.... hehehhe
ya sudahlah yang penting kan tidak berlarut-larut dalam kebodohan dan kemalasan yang sering melanda para mahasiswa saat ini.. kali aja yang merasa cuman sy. nggak penting lah itu. Terpenting saat ini dimana saya sedang nulis sambil memperhatikan sekitar dengan melihat kesibukan orang mengotak-atik gudang yang bermanfaat alias perpus .
Sempat terfikirkan dalam kepala apakah mereka semua ke sini karena keikhlasan belajar atau karena tuntutan dari dosen berupa tugas dan macam-macamnya.. nahhhhh ini perlunya penelitian dengan mengambil beberapa sampel yang kira-kira bisa mewakili, maka baru bisa disimpulkan dengan ilmiah.
Di sini saya berasumsi bahwa mereka ke sini karena tuntutan tugas yang membutuhkan referensi dan bahan dalam pembelajran di kampus. dan saya yakin juga bahwa 97% benar adanya tapi nanti saya mau tanya satu orang ajalah entah itu laki atau perempuan yang mana ajalah asal ada.
Jadilah orang yang selalu dekat dengan buku di mana pun dan kapan pun asalkan menjadikan mereka sebagai teman akrab yang tidak pernah menuntut banyak permintaan seperti halnya makhluk yang bernyawa.
Dengan banyak membaca maka akan menambah wawasan berfikir serta mampu menyelesaikan masalah secara teoritis dulu baru kemudian secara praktis. Tidak ruginya orang yang banyak baca sebab malah nambah pengalaman dan pengetahuan, memang dengan membaca mengurangi vitamin A dalam mata (kata orang yang pernah saya dengar) tapi kan bisa diimbangi dengan banyak mengkonsumsi Vitamin A seperti Wortel dll soalnya saya bukan pakar gizi, itu tugasnya dokter gizi yang jawab.
Pengen nulis aja terus ketika mendapat jaringan WIFI di mana pun dan kapan pun... gratis ----gratiss--gratiss... 20/14/2016. Perpus UIN satu Maliki Malang Jl. Gajayana Malang-Jawa Timur- Indonesia
Siang ini, saya dan teman berniat untuk pergi ke kampus dan akhirnya ke perpus sekalian ngembalikan buku yang sudah saya pinjam sekitar 12an hari yang lalu, ini pun yang pertama kalinya saya pinjam buku agak lama,,, biasanya sekitar seminggu aja udah dibalikin asal tugas selesai atau sudah dibaca.
Tapi mungkin karena akhir-akhir ini lagi malas lagi untuk menambah wawasan sehingga jarang lagi ke perpus padahal biasanya suka banget pakai top.... hehehhe
ya sudahlah yang penting kan tidak berlarut-larut dalam kebodohan dan kemalasan yang sering melanda para mahasiswa saat ini.. kali aja yang merasa cuman sy. nggak penting lah itu. Terpenting saat ini dimana saya sedang nulis sambil memperhatikan sekitar dengan melihat kesibukan orang mengotak-atik gudang yang bermanfaat alias perpus .
Sempat terfikirkan dalam kepala apakah mereka semua ke sini karena keikhlasan belajar atau karena tuntutan dari dosen berupa tugas dan macam-macamnya.. nahhhhh ini perlunya penelitian dengan mengambil beberapa sampel yang kira-kira bisa mewakili, maka baru bisa disimpulkan dengan ilmiah.
Di sini saya berasumsi bahwa mereka ke sini karena tuntutan tugas yang membutuhkan referensi dan bahan dalam pembelajran di kampus. dan saya yakin juga bahwa 97% benar adanya tapi nanti saya mau tanya satu orang ajalah entah itu laki atau perempuan yang mana ajalah asal ada.
Jadilah orang yang selalu dekat dengan buku di mana pun dan kapan pun asalkan menjadikan mereka sebagai teman akrab yang tidak pernah menuntut banyak permintaan seperti halnya makhluk yang bernyawa.
Dengan banyak membaca maka akan menambah wawasan berfikir serta mampu menyelesaikan masalah secara teoritis dulu baru kemudian secara praktis. Tidak ruginya orang yang banyak baca sebab malah nambah pengalaman dan pengetahuan, memang dengan membaca mengurangi vitamin A dalam mata (kata orang yang pernah saya dengar) tapi kan bisa diimbangi dengan banyak mengkonsumsi Vitamin A seperti Wortel dll soalnya saya bukan pakar gizi, itu tugasnya dokter gizi yang jawab.
Pengen nulis aja terus ketika mendapat jaringan WIFI di mana pun dan kapan pun... gratis ----gratiss--gratiss... 20/14/2016. Perpus UIN satu Maliki Malang Jl. Gajayana Malang-Jawa Timur- Indonesia
Semangatkan dirimu dengan Banyak beribadah apa saja
Setiap manusi tidak selamanya memiliki semangat yang tinggi setiap saat bahkan terkadang hanya bertahan selang menit, karena itulah perlunya motivasi dari dalam diri dan dari luar sehingga tetap menjaga keteguhan dalam melakukan apa pun dan disertai dengan semangat yang luar biasa.
Satu hal yang saya lakukan ketika perasaan dan pikiran lagi galau"bahasa anak jaman sekarang" adalah sholat yang khusyu' sebab dengan kekhusyu'an itu akan membangkitkan kembali semangat yang sudah kendor lagi, kemudian ada rasa dalam diri yang muncul bahwa saya telah menyia-nyiakan waktu yang begitu penting dan dilewatkan begitu saja.
Sebab itulah jangan sampai hanya karena semangat menurun membuat kita tidak produktif lagi dalam segala hal. Oleh karena itu, mari tumbuhkan semangat diri dengan banyak ibadah sebab terasa berbeda sekali ketika jarang ibadah dibandingkan dengan yang sering. bisa dirasakan dan dipraktekkan sendiri.
For Februari 2016
Satu hal yang saya lakukan ketika perasaan dan pikiran lagi galau"bahasa anak jaman sekarang" adalah sholat yang khusyu' sebab dengan kekhusyu'an itu akan membangkitkan kembali semangat yang sudah kendor lagi, kemudian ada rasa dalam diri yang muncul bahwa saya telah menyia-nyiakan waktu yang begitu penting dan dilewatkan begitu saja.
Sebab itulah jangan sampai hanya karena semangat menurun membuat kita tidak produktif lagi dalam segala hal. Oleh karena itu, mari tumbuhkan semangat diri dengan banyak ibadah sebab terasa berbeda sekali ketika jarang ibadah dibandingkan dengan yang sering. bisa dirasakan dan dipraktekkan sendiri.
For Februari 2016
Badan + Pikiran = Sehat
Di bawah kicauan burung temen atas nama Agus Prasetyo, desiran angin yang berlalu sambil menyapa keributan waktu dhuha, seakan hati bertanya lagi kenapa di dalam badan sehat itu terdapat pula pikiran maupun jiwa yang sehat.
lagi mencoba membuka tulisan ini dengan pribahasa-pribahasa yang simpel dan sangat mudah dipahami, karena itu, sedikit demi sedikit belajar demi belajar untuk arah yang lebih baik. Manusia memang dituntut untuk selalu belajar dan belajar sebab itu akan membawa kepada kebaikan di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, perlunya setiap saat kita membaca, belajar dan melakukan penelitian kecil-kecilan kata dosen di kampus sih. tapi ko' malah melenceng dari pembahasan judul ini, nah.. mari kita beralih ke judul ini. Mesti terasa setiap hari ketika di sekitar kita bersih akan berpengaruh pada perasaan juga sbeba keindahan dan kebersihn itu nampak pada prilaku sesorang juga, Boleh dibuktikan anatara orang yang suka bersih dengan orang yang tidak suka akan berbeda cara prilakunya,jelas saja karena mereka beda dalam pola pikir.
Kebersihan identik dengan pikiran yang jernih dan jiwa yang tenang juga, Tapi banyak juga yang bertanya, bagaimana dengan orang yang setiap hari bergelut dengan sampah? nah jawabnya gimana ini...? yahaaaa,,, gampang justru orang yang sperti itu yang paling bersih jiwa dan pikirannya karena rela melakukan hal yang kotor demi menciptakan suasan yang bersih bahkan walau digaji dengan sedikit tidak jadi masalah.
Coba kalau tidak ada orang yang mau bergelut dengan sampah atau hal-hal yang dipandang kotor maka, dunia ini akan tampak buruk dan kemungkinannya adalah tidak ada yang bisa dinilai antara bersih dengan kotor sebab tidak ada perbandingannya,
kebetulan abis ngeprint tugas dari bapak dosen An. Dr. H. Nur Ali Rahman, M.Pd. langsung nulis dan dikomtari oleh temen sekamar yang kebetulan orang yang punya burung berkicau itu menjadi bagian dari tulisan ini. 20/04/2016
lagi mencoba membuka tulisan ini dengan pribahasa-pribahasa yang simpel dan sangat mudah dipahami, karena itu, sedikit demi sedikit belajar demi belajar untuk arah yang lebih baik. Manusia memang dituntut untuk selalu belajar dan belajar sebab itu akan membawa kepada kebaikan di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, perlunya setiap saat kita membaca, belajar dan melakukan penelitian kecil-kecilan kata dosen di kampus sih. tapi ko' malah melenceng dari pembahasan judul ini, nah.. mari kita beralih ke judul ini. Mesti terasa setiap hari ketika di sekitar kita bersih akan berpengaruh pada perasaan juga sbeba keindahan dan kebersihn itu nampak pada prilaku sesorang juga, Boleh dibuktikan anatara orang yang suka bersih dengan orang yang tidak suka akan berbeda cara prilakunya,jelas saja karena mereka beda dalam pola pikir.
Kebersihan identik dengan pikiran yang jernih dan jiwa yang tenang juga, Tapi banyak juga yang bertanya, bagaimana dengan orang yang setiap hari bergelut dengan sampah? nah jawabnya gimana ini...? yahaaaa,,, gampang justru orang yang sperti itu yang paling bersih jiwa dan pikirannya karena rela melakukan hal yang kotor demi menciptakan suasan yang bersih bahkan walau digaji dengan sedikit tidak jadi masalah.
Coba kalau tidak ada orang yang mau bergelut dengan sampah atau hal-hal yang dipandang kotor maka, dunia ini akan tampak buruk dan kemungkinannya adalah tidak ada yang bisa dinilai antara bersih dengan kotor sebab tidak ada perbandingannya,
kebetulan abis ngeprint tugas dari bapak dosen An. Dr. H. Nur Ali Rahman, M.Pd. langsung nulis dan dikomtari oleh temen sekamar yang kebetulan orang yang punya burung berkicau itu menjadi bagian dari tulisan ini. 20/04/2016
Jumat, 15 April 2016
Ke-28 me
Tak terasa sudah lama hidup ini berjalan, seakan masih kemarin melihat cahaya ternyata saat ini merupakan perputaran waktu yang harus terjadi lagi walau sebenarnya waktu itu tidak bisa berputar tapi terus berjalan.
Perjalanan waktu selalu mengharapkan bukti yang nyata sebab kalau tidak maka tidak akan menjadi kenangan sedikitpun. Adanya kenangan berarti membuat hari-hari selalu diwarnai dengan berbagai macam kejadian yang bisa dinikmati oleh orang lain.
Maka dari itu, perlunya selalu menorehkan tinta di atas kertas agar terlatih dalam mensosialisasikan apa yang menjdai pikiran kita. Jangan sampai hanya hidup tanpa bekas di bumi ini, hari ini telah saya rasakan betapa banyak nikmat yang diberikan oleh Sang Maha Memberi, Tidak ada kata yang cocok kecuali rasa syukur yang tinggi pula.
Oleh karena itu, marilah saat ini kita membuat sesuatu hal yang bermanfaat bagi setiap orang dalam menjalani hidup ini, karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. jadi kalau tidak punya manfaat sama saja kita sebagai mayat hidup (ekstrimnya)
Alhamdulillah luar biasa hari demi hari telah kulewati tapi masih sedikit karya yang dihasilkan dari diri ini, Semoga kedepannya masih bisa berkarya dengan baik walau hanya sekedar menyampaikan satu ayat, satu nasehat, satu saran atau setiap hal yang membuat orang lain merasa nyaman dan bahagia.
Perjalanan waktu selalu mengharapkan bukti yang nyata sebab kalau tidak maka tidak akan menjadi kenangan sedikitpun. Adanya kenangan berarti membuat hari-hari selalu diwarnai dengan berbagai macam kejadian yang bisa dinikmati oleh orang lain.
Maka dari itu, perlunya selalu menorehkan tinta di atas kertas agar terlatih dalam mensosialisasikan apa yang menjdai pikiran kita. Jangan sampai hanya hidup tanpa bekas di bumi ini, hari ini telah saya rasakan betapa banyak nikmat yang diberikan oleh Sang Maha Memberi, Tidak ada kata yang cocok kecuali rasa syukur yang tinggi pula.
Oleh karena itu, marilah saat ini kita membuat sesuatu hal yang bermanfaat bagi setiap orang dalam menjalani hidup ini, karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. jadi kalau tidak punya manfaat sama saja kita sebagai mayat hidup (ekstrimnya)
Alhamdulillah luar biasa hari demi hari telah kulewati tapi masih sedikit karya yang dihasilkan dari diri ini, Semoga kedepannya masih bisa berkarya dengan baik walau hanya sekedar menyampaikan satu ayat, satu nasehat, satu saran atau setiap hal yang membuat orang lain merasa nyaman dan bahagia.
Kamis, 14 April 2016
PRASANGKA BAIK
Kata ini juga tidak asing bagi
kita, sering kita mendengar orang tua dulu berkata “kita harus berprasangka
baik terhadap Allah maupun kepada orang lain sebab itu akan terjadi tergantung
apa yang kita sangkakan”.
Sebagai manusia biasa memang kita
sering berfikiran yang buruk terhadap orang lain karena itulah harus selalu
waspada terhadap pikiran sendiri, bisa merusak juga nantinya.
Menaggulangi pemikiran seperti
ini, sebaiknya perlu selalu merasa baik dan berfikiran positif terhadap segala
hal, dengan demikian kita akan terbebas dari hal-hal yang buruk. Keburukan
selalu ada tanpa harus dihilangkan tapi bisa dihindari dengan banyak memikirkan
tentang kebaikan.
14/04/2016 lagi nunggu dosen
masuk di ruang baca luar perpus pasca uin maliki lagi coba bersama dengan Ahmad
Amrullah kemudian disusul oleh Harli yang baru datang kemudian.
Senin, 11 April 2016
KEBERSIHAN AIR DAN PENYAKIT YANG DITIMBULKAN
ADUHH...
Sebuah ungkapan yang seharusnya tidak keluar dari mulut tapi apa daya itu sudah keluar, memang air itu bersih tapi jika sekalanya yang berlebihan mengenai badan salah satunya adalah kaki maka akan menimbulkan dampak yang kurang baik seperti kutu air. Padahal niat awal adalah kebersihan dan kesucian diri untuk selalu berada pada posisi ada wudhu ternyata,,,, oh ternyata menimbulkan efek yang kurang nyaman saat melangkah dan ketika kaki terbuka tanpa penutup seperti kaos kaki atau sepatu...
Inilah yang membuat hati dan perasaan kurang srek lagi untuk berada pada posisi wudhu all time. Tapi mungkin inilah cobaan untuk berbuat kebaikan, kan berwudhu itu suatu kebaikan.
Tenang aja lah ada solusinya, setiap kali ingin tidur kaki diusapkan minyak gosok atau minyak zaitun untuk mencegah bakteri menempel juga ketika akan memakai kaos kaki beserta sepatu akan melindungi sela-sela kaki dari penyakit itu.
Jangan sampai niat baik malah hasilnya buruk pada diri sendiri, karena itu, setiap masalah mesti ada solusinya, jadi jangan ragu terhadap anjuran-anjuran dalam al-Qur'an dan al-Hadith.
Selamat mencoba untuk selalu menjaga wudhu baik ketika masih dalam aktivitas atau pun ketika ingin istirahat yaitu tidur, hendaknya berwudhu dulu supaya tidur dalam keadaan suci dan itu sangat bermanfaat bagi kita.
11/04/2016 pas ketika ingin sholat Dhuhur di mesjid kampus UIN maliki .....eh.. kaki kerasa agak sakit di salah satu selanya ternyata kutu air padahal baru kali ini kena seperti itu, memang sih akhir2 ini lebih banyak bergelut dengan air di asrama al-Hikam Malang... airnya,, mantabbbbbbb sekali bersih... dan banyakkkkk...
Sebuah ungkapan yang seharusnya tidak keluar dari mulut tapi apa daya itu sudah keluar, memang air itu bersih tapi jika sekalanya yang berlebihan mengenai badan salah satunya adalah kaki maka akan menimbulkan dampak yang kurang baik seperti kutu air. Padahal niat awal adalah kebersihan dan kesucian diri untuk selalu berada pada posisi ada wudhu ternyata,,,, oh ternyata menimbulkan efek yang kurang nyaman saat melangkah dan ketika kaki terbuka tanpa penutup seperti kaos kaki atau sepatu...
Inilah yang membuat hati dan perasaan kurang srek lagi untuk berada pada posisi wudhu all time. Tapi mungkin inilah cobaan untuk berbuat kebaikan, kan berwudhu itu suatu kebaikan.
Tenang aja lah ada solusinya, setiap kali ingin tidur kaki diusapkan minyak gosok atau minyak zaitun untuk mencegah bakteri menempel juga ketika akan memakai kaos kaki beserta sepatu akan melindungi sela-sela kaki dari penyakit itu.
Jangan sampai niat baik malah hasilnya buruk pada diri sendiri, karena itu, setiap masalah mesti ada solusinya, jadi jangan ragu terhadap anjuran-anjuran dalam al-Qur'an dan al-Hadith.
Selamat mencoba untuk selalu menjaga wudhu baik ketika masih dalam aktivitas atau pun ketika ingin istirahat yaitu tidur, hendaknya berwudhu dulu supaya tidur dalam keadaan suci dan itu sangat bermanfaat bagi kita.
11/04/2016 pas ketika ingin sholat Dhuhur di mesjid kampus UIN maliki .....eh.. kaki kerasa agak sakit di salah satu selanya ternyata kutu air padahal baru kali ini kena seperti itu, memang sih akhir2 ini lebih banyak bergelut dengan air di asrama al-Hikam Malang... airnya,, mantabbbbbbb sekali bersih... dan banyakkkkk...
Kamis, 07 April 2016
Usaha Tidak Pernah Menghianati Hasil
Sudah menjadi jelas antara usaha dengan hasilnya nanti, keduanya tidak akan tepisah ketika mampu untuk berjalan selaras dan tidak tercerai berai. apabila hal itu terjadi maka, hasil akan beralih ke yang lain. Boleh jadi, sudah dimodifikasi orang sehingga menimbuilkan ketidakharmonisasikan,
jadilah seorang yang punya visi jauh kedepan kemudian diterapkan dalam misi sebagai berpijak kita dan terakhir merumuskan tujuan-tujan, tujuan utama dan tujuan khusus, tujuan utama seperti untuk keberhasilan lembaganya itu dan khsusus adalah sebagai pengembangan bagi setiap ketenagapendidikan ke depannya.
di perpus sendiri di kamar baca no. 27 pas jam 10.06 tapi ngantuknya fulll soalnya tadi malam terbangun sampai pagi belum bisa tidur dan memang dibiasakan untuk tidak tidur pagi seperti anjuran para ulama maupun orang tua pada umumnya.
Diskusi : Antara Solusi Dengan Masalah
Setiap individu yang telah berkumpul dengan individu yang lainnya, akan menghasilkan suatu percakapan yang mempunyai nilai atau pun masalah yang mucul sehingga jalan yang dituju akan berbeda-beda juga. Dengan demikian, antara nilai dan masalah itu sendiri berjalan secara lurus serta saling terkait.
Memberikan masalah juga bagus karena dengan adanya itu maka muncullah penyelesaian, yang selanjutnya akan dirembukkan dalam tim diskusi kemudian mencari penyelesaian dari para tim yang ada, merumuskan dan merancang apa-apa yang dibutuhkan dalam penyelesaian itu.
Tapi secara ril terkadang malah timbul masalah yang banyak bukan solusi sehingga hasilnya tidak ada. Oleh karena itu, perlunya ada yang menengahi pada setiap diskusi yang ada, baik itu diskusi kecil maupun diskusi besar yang formal maupun non formal. Dengan adanya penengah, maka jalan menuju solusi akan lebih terbuka ketimbang tanpa penengah,
akhirnya, solusi mampu mengalahkan masalah dengan pertimbangan dari penengah itu.
edisi habis diskusi dengan teman2 PKU 2015-2016 di UIN Maliki Malang dengan Dosen Dr. H. Mulyono, M.Ag. jam 07.20-09.30....
Senin, 04 April 2016
ISLAM SEBAGAI BIMBINGAN MENTAL DALAM AL-QUR’AN
ISLAM SEBAGAI BIMBINGAN MENTAL DALAM
AL-QUR’AN
Makalah ini dibuat sebagai syarat
untuk memenuhi mata kuliah
Studi al-Qur’an
Dosen Pengampu: 1. DR. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag
2. DR. M. Fauzan Zenrif, M.Ag
ABUSTAN
Nim: 15750013
PROGRAM MAGISTER
STUDI ILMU AGAMA ISLAM
PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2015-2016
A.
Pendahuluan
Melihat
kehidupan yang penuh dengan tantangan dan rintangan menyebabkan manusia
diliputi banyak permasalahan dalam setiap hal. Mengaharuskan mencari solusi
dari setiap masalah tersebut sehingga bisa menjawab dan memberikan cara-cara
penyelesaiannya. Menjadikan agama islam sebagai solusi dari setiap masalah akan
memberikan hasil yang maksimal berupa bimbingan mental. Bimbingan tersebut
dapat menyelesaikan apapun yang menjadi hambatan dan rintangan sehingga
menguatkan kepribadian seseorang dalam menjalani hidup ini.
Berawal dari kemantapan dalam
mencari, menggali dan memberikan solusi setiap permasalahan, mampu untuk
melihat dirinya sebagai pemecah masalah yang dihadapi secara efektif dan tidak
menimbulkan tekanan kejiwaan yang dahsyat.
Dengan demikian apapun jenis dan
bentuk masalah yang ada dapat terpecahkan dengan langkah pertama adalah
menjadikan al-qur’an sebagai pedoman hidup yang dilengkapi sunnah nabi,
sehingga jelas mana yang harus dikerjakan dengan baik dan mana yang menjadi
larangan untuk ditinggalkan agar supaya kita semua memiliki mental yang kuat
dalam menghadapi setiap lika-liku kehidupan. Makalah memakai metode tafsir
maudhu’i (tematik) yaitu mengaitkan antara ayat dengan ayat dengan menyimpulkan
suatu masalah yang sesuai dengan topik pembahasan menurut pandangan al-Aur’an. [1]
Adapun tujuan dari pembahasan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
memberikan solusi dari setiap permaslahan yang muncul seiring berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa memberikan kemudahan bagi pemakainya atau
memberikan kemudaratan. Semua itu bisa teratasi asalkan tetap pada tata aturan
yang berlaku.
2.
Memberikan
pemahaman yang mendalam dalam menyelesaikan problematika kehidupan, karena
tidak semua orang mampu menemukan solusi terhadap masalah yang dihadapinya
sehingga mereka membutuhkan bimbingan ataupun konseling untuk menyelesaikan
permasalahannya itu.
3.
Mengarahkan
manusia untuk tetap pada kodratnya yaitu menjadi hamba yang bergama Islam yang
kuat, sabar, tawakkal dan sebagainya dalam menghadapi segala macam cobaan dari
Allah sehingga menjadikan dirinya makhluk yang paling sempurna diantara makhluk
yang lain karena dikaruniai oleh akal dan nafsu.
B. Islam sebagai Bimbingan Mental dalam
al-Qur’an
Dalam arti
Islam sebagai bimbingan mental merupakan solusi untuk menyelesaikan segala
permalasalahan kepribadian (mental) dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga wajib menjadikan al-qur’an sebagai pedoman hidup. Berawal dari QS. al-An’am
ayat 125 yaitu:
`yJsù ÏÌã ª!$# br& ¼çmtÏôgt ÷yuô³o ¼çnuô|¹ ÉO»n=óM~Ï9 ( `tBur ÷Ìã br& ¼ã&©#ÅÒã ö@yèøgs ¼çnuô|¹ $¸)Íh|Ê %[`tym $yJ¯Rr'2 ߨè¢Át Îû Ïä!$yJ¡¡9$# 4 Ï9ºx2 ã@yèøgs ª!$# }§ô_Íh9$# n?tã úïÏ%©!$# w cqãZÏB÷sã ÇÊËÎÈ
Artinya:“Barangsiapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia
akan membukakan dadanya untuk menerima Islam. Dan barangsiapa dikehendaki-Nya
menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang)
mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang
tidak beriman.” [2]
Selanjutnya akan dikaji dari kata-kata
tertentu dalam ayat di atas sebagai berikut:
1. Kata يَهْدِيَهُ
Kata di atas berasal dari هدى- يهدى yang berarti memberi petunjuk/hidayah, serta dalam kamus “Mutarjim”
juga dikatakan sebagai bimbingan, yang tentunya ada hubungan dengan bimbingan
mental. Kata Yahdiyahu< di dalam al-Qur’an digunakan sebanyak 3 kali.
Dalam QS. al-An’am
(6) ayat 125 disebutkan sebanyak 1 kali. Dalam QS.
Al-Hajj (22) ayat 4 disebutkan sebanyak 1 kali. Dan dalam QS. Al-Jatsiyah (45)
ayat 23 disebutkan sebanyak 1 kali. [3]
Diamati dari kata-kata yang terdapat
pada surat dan ayat tersebut dapat dilihat adanya hubungan dengan memberi petunjuk
atau bimbingan, pada hal ini Allah akan memberikan
hidayah pada hamba yang Ia kehendaki sehingga hambanya tidak tersesat dari
jalan-Nya.[4] lalu terkhusus pada Syaithan yang memberi arah kesesatan jikalau manusia
itu berteman dengannya. [5]
kemudian manusia yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhan sehingga hanya
Allah lah saja yang dapat memberinya petunjuk atau bimbingan agar terhidar dari
perbudakan hawa nafsu.[6]
Dari paparan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hanya Allah
yang dapat memberikan petunjuknya untuk
menjadikan hamba-Nya sebagai pribadi terarah ketika hamba tersebut tersesat
dari segala godaan syaithan dan dorongan hawa nafsu.
2. Kata صَدْرَه يَشْرَحْ
Dalam al-Qur’an, kata يَشْرَحْ yang asal
katanya شرح - يشرح
- اشرح yang
artinya menerangkan atau menjelaskan, kata يَشْرَحْ disebutkan
hanya 2 kali akan tetapi yang seakar kata denganya disebut sebanyak 5
kali. Dalam QS. al-An’am (6) ayat 125 disebutkan
sebanyak 1 kali. Dalam QS.
az-Zumar (39) ayat 22
disebutkan sebanyak 1 kali. Dalam QS.
asy-Syarh (94) ayat 1 disebutkan sebanyak 1 kali. Dalam QS. an-Nahl (16) ayat 106 disebutkan sebanyak 1
kali. Dalam QS. Taha (20) ayat 25 disebutkan sebanyak 1 kali. [7]
Sedangkan Kata صَدْرَه
yang berasal dari صدر – يصدر – صدر berarti
dikeluarkan atau dikeluarkan dalam kamus mutarjim, sedang صَدْرَه
sendiri berarti “dadanya”. kata صَدْرَه
sendiri di dalam al-Qur’an hanya disebutkan sebanyak 3 kali. Dalam
QS. al-An’am (6) ayat 125 disebutkan
sebanyak 2 kali. Dalam QS. az-Zumar (39) ayat 22. [8]
Kedua kata tersebut hampir selalu berdampingan di dalam al-Qur’an yang
sepadan kata-katanya atau yang seakar kata dengannya. Diantaranya QS. az-Zumar
(39) ayat 22, QS. al-An’am (6) ayat 125, QS. Taha (20) ayat 25, QS. asy-Syarh
(94) ayat 1, dan QS. an-Nahl (16) ayat 106.
[9]
Adapun makna dari يَشْرَحْ
صَدْرَهُ adalah
melapangkan dadanya untuk menerima kebenaran dan menyambut cahaya keimanan yang
datang kepadanya, tanda-tandanya adalah memilih tempat yang kekal dan berpaling
dari tempat yang penuh tipu daya yaitu dunia setelah itu menyiapkan diri untuk
menyambut kematian sebelum kematian yang datang kepadanya. [10]
Menurut abu bakar kata الشرح (masdar) mempunyai arti التوسعة (meluaskan) dan juga bermakna mensyarah sesuatu yaitu
menjelaskan dan menerangkan sesuatu itu serta termasuk makna As-Syarhu
adalah mentasyrih daging yaitu memotongnya, meluaskan dadanya untuk menerima
iman. Maka bisa diartikan sebagai Allah bisa melapangkan kepada manusia berupa
petunjuk atau hidayah dengan kata lain memberikan bimbingan untuk memilih jalan
yang diridhai-Nya. Sehingga manusia tidak tersesat dari jalan yang sudah
menjadi ketentuan Allah dan Rasul-Nya. [11]
Seperti halnya juga dalam QS. Asy-Syarh
ayat 1-8 pada ayat tertentu juga
mengemukakan tentang melapangkan dada terkhusus pada ayat pertama
kemudian pada ayat 5 dan 6 memberikan informasi bahwa sesudah kesulitan pasti
ada kemudahan. Yang berarti Allah akan selalu memberikan kemudahan kepada hamba-Nya
setelah mendapat kesulitan. Hal tersebut seperti yang terjadi Nabi saw setelah
sekian lama menanggung beban yang berat dan tidak menemukan jalan keluar,
kemudia Allah memberikan petunjuknya sehingga beliau dapat menghadapi segala
rintangan dari orang-orang yang membencinya mendakwahkan agama Islam. Karena
saat itu terlalu banyak kemaksiatan yang terjadi. [12]
Adapun penggalang QS. al-An’am ayat 125
sebagai berikut:
فَمَنْ
يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ
Artinya: “Barangsiapa
yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Allah
melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam.”
Artinya Allah akan senantiasa
memudahkan, menguatkan dan meringankan dirinya kepada agama Islam, inilah
tanda-tanda menuju kepada Kebaikan, Sebagaimana Firman Allah dalam QS.
al-Hujurat (49): 7.
Mengenai firman Allah sebelumnya, Ibnu Abbas Ra, berkata: Allah
melapangkan hatinya untuk bertauhid dan beriman kepada Allah. Demikian juga
yang dikatakan oleh Abu Malik dan lainnya, pengertian inilah yang jelas. [13] begitupun menurut ‘Aidh
al-Qarni bahwa Allah Akan memudahkan hambanya menerima pentunjuk untuk beragama Islam bagi siapa yang dikehendaki-Nya, dan mereka
merasa bahagia terhadap petunjuk itu. [14]
Adapun menurut Allamah Kamal Faqih bahwa Allah memberi petunjuk bagi
orang yang patut mendapatkannya dan makna istilah al-Qur’an Shadr adalah
“hati” atau “ruh” oleh Karena itu tujuan dari melapangkan dada
atau membuka hati adalah meluaskan lingkup jiwa, pikiran dan ketinggian ruh
untuk menerima kebenaran dan petunjuk.[15] Kondisi ini juga
diperlukan agar manusia meninggalkan segala keinginan nafsu dan hasrat jiwa
yang rendah, manusia yang berhasil terbuka hatinya akan memperoleh cahaya,
pandangan yang luas dan kebulatan hati dalam menerima kebenaran. [16]
Dengan demikian bahwa setiap manusia
yang telah terbuka hati dan pikirannya untuk menerima petunjuk dan hidayahnya
atau dengan kata lain mendapat bimbingan dari Allah maka dia akan dapat
menerima dengan perasaan bahagia bahkan bias menampakkan cahaya di dalam
hatinya.
3. Kata يُضِلَّهُ
Dalam al-Qur’an kata يُضِلَّهُ berasal dari اضل- يضل yang berarti menyesatkan, telah disebutkan dalam
al-Qur’an sebanyak 2 kali. Dalam QS. al-An’am (6) ayat 125 disebutkan
sebanyak 1 kali dan QS. al-Hajj (22) ayat 4.[17]
Dilihat dari hubungan kedua ayat di atas
berkaitan dengan penyesatan, orang yang selalu menuruti godaan dari syaitan
akan disesatkan kemudian di hari kemudian akan dimasukkan ke dalam neraka. [18]
kemudian manusia juga akan disesatkan oleh Allah bagi siapa yang
dikehendakinya, tentunya manusia yang tidak mau menerima petunjuk. [19]
Adapun orang-orang yang memang ditakdirkan sesat
sesuai dengan hukum Allah dalam penyesatannya yaitu mereka yang membenci
petunjuk dan menutup fitrahnya dari kebenaran. Maka orang itu jelas tertutup
mata hatinya dan tak memiliki penglihatan lagi sehingga sulit menerima
kebenaran itu. [20]
Maka orang
yang tidak siap menerima kebenaran, maka ia tidak dapat menaiki tangga
kesadaran, karena tidak menggunakan kecendrungan alamiah akal dan fitrahnya
sebagai manusia yang menginginkan petunjuk atau bimbingan dari Allah. [21]
4. Kata ضَيِّقًا
Kata ضَيِّقًا yang berasal
dari ضاق- يضيق- ضيقا berarti
sempit atau menjadi sempit dalam kamus mutarjim.[22] Kata ini telah disebutkan di dalam al-Qur’an sebanyak 2 kali. Dalam QS. al-An’am (6) ayat 125 disebutkan
sebanyak 1 kali. Dalam QS. al-Furqan (25) ayat 13 disebutkan
sebanyak 1 kali.[23] Kedua ayat tersebut mengandung kata sempit, orang yang dijadikan dadanya sempit
dan sesak seakan-akan dia menanjak ke langit sebagai bagian dari balasan Allah
terhadap orang yang tidak dapat petunjuk. [24]
orang yang tidak percaya dengan adanya hari kiamat akan mendapatkan tempat yang
sempit di neraka sebagai balasan-Nya. [25]
Adapun penggalang QS. al-An’am ayat 125 sebagai berikut:
وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ
يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا
Artinya: “Dan barangsiapa
dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak,”
Dari ayat
tersebut di atas Abu ja’far mengutip pendapat al-Qasim bahwa manusia yang tidak
didadapati dalam hatinya kalimat لا اله الا الله “tidak
ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah.”[26]
Jadi di dalam hatinya tidak terdapat keimanan karena memang dia
yang mengerjakan kekufuran dan kemaksiatan sehingga dadanya atau hatinya
disempitkan sehingga tidak bisa memperoleh petunjuk atau bimbingan dari Allah
sebab sengaja menjauh, beda dengan orang yang dilapangkan hatinya karena berusa
untuk meneguhkan keimanannya kepada Allah. [27]
C. Efek Agama Islam terhadap Mental (kepribadian)
Sebelum membahas efek agama Islam
terhadap mental terlebih dahulu, membahas mengenai pengertian mental, secara
definitif belum ada
kepastian dari ahli kejiwaan. Adapun secara bahasa mental berasal dari bahasa
Yunani yang berarti psyche (psikis, jiwa atau kejiwaan. [28]
pengertian lain yaitu yang berhubungan dengan pikiran, akal, ingatan atau
proses yang berasosiasi dengannya. [29]
Adapun Menurut Dr. Jalaluddin dalam bukunya
“Psikologi Agama” bahwa: “Kesehatan mental merupakan suatu kondisi batin yang
senantiasa berada dalam keadaan tenang, aman dan tentram, dan upaya untuk
menemukan ketenangan batin dapat dilakukan antara lain melalui penyesuaian diri
secara resignasi (penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan)”. [30]
Begitu pun
yang telah dijelaskan sebelumnya menurut Allamah Kamal Faqih tentang kata يَشْرَحْ
صَدْرَهُ yang
berarti melapangkan dadanya yaitu membuka hati adalah meluaskan
lingkup jiwa, pikiran dan ketinggian ruh untuk menerima kebenaran dan petunjuk.
[31]
øÎ)ur xs{r& y7/u .`ÏB ûÓÍ_t/ tPy#uä `ÏB óOÏdÍqßgàß öNåktJÍhè öNèdypkôr&ur #n?tã öNÍkŦàÿRr& àMó¡s9r& öNä3În/tÎ/ ( (#qä9$s% 4n?t/ ¡ !$tRôÎgx© ¡ cr& (#qä9qà)s? tPöqt ÏpyJ»uÉ)ø9$# $¯RÎ) $¨Zà2 ô`tã #x»yd tû,Î#Ïÿ»xî ÇÊÐËÈ
Artinya:
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul
(Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu)
agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam)
adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", [32]
Selanjutnya akan dibahas mengenai efek dari agama terhadap
“Mental”[33]
manusia. Penciptaan manusia memang sudah menjadi kodrat dan sebagai kesiapan
ilmiah dari pemeluknya bahkan mendarah daging sejak azali di dalam jiwanya. [34] Dari ayat di atas bisa
dipahami bahwa Allah telah memberikan petunjuknya kepada setiap hamba bahkan
sebelum lahir pun sudah diberikan suatu bimbingan ketika akan menjalani
kehidupan di dunia ini. Sehingga demikian itu Agama Islam sudah tertanam dalam
jiwa setiap manusia mulai dari orang pertama yaitu Nabi Adam As. Yang memang
sudah dikenalkan dengan agama Islam. Begitupun dengan firman-Nya sebagai
berikut:
óOÏ%r'sù y7ygô_ur ÈûïÏe$#Ï9 $ZÿÏZym 4 |NtôÜÏù «!$# ÓÉL©9$# tsÜsù }¨$¨Z9$# $pkön=tæ 4 w @Ïö7s? È,ù=yÜÏ9 «!$# 4 Ï9ºs ÚúïÏe$!$# ÞOÍhs)ø9$# ÆÅ3»s9ur usYò2r& Ĩ$¨Z9$# w tbqßJn=ôèt ÇÌÉÈ
Artinya: “Maka hadapkanlah
wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang
telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui
[35]
Menurut Utsman Najati tentang Fitrah Allah adalah ciptaan Allah. manusia diciptakan
Allah mempunyai naluri beragama Yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak
beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah
wajar. Mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantaran pengaruh
lingkungan, serta manusia memang jelas mempunyai kesiapan alamiah memahami
pencipta dengan cara melihat kekuasaan dan kebesaran-Nya berupa tanda-tanda
dari muka bumi ini. [36]
Sekarang ini agama masih sering dipandang hanya sebagai panutan.
Dianggap sebagai sesuatu yang datang dari luar dan asing. Padahal kalau kita
sadari, potensinya sudah bersemi dalam batin sebagai fitrah manusia. Jalinan
keharmonisan antara kebutuhan fisik dan mental spiritual terputus. Akibatnya
manusia kehilangan kemampuan untuk mengenal dirinya. Mengenal potensi diri
sebagai makhluk beragama. Allah sudah memberikan petunjuknya atau bimbingan
akan hal tersebut sesuai dengan sepenggalan firman-Nya yang mengungkapkan hal itu sebagai berikut:
ôMt/ÎàÑ ãNÍkön=tã èp©9Ïe%!$# tûøïr& $tB (#þqàÿÉ)èO wÎ) 9@ö6pt¿2 z`ÏiB «!$# 9@ö6ymur z`ÏiB Ĩ$¨Y9$# .......
Artinya“Mereka diliputi kebinasaan
di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama)
Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia.....” [37]
Ketika manusia mulai melupakan Sang Maha Pencipta dan
kehilangan Allah dalam pikirannya maka yakin saja kehidupan menjadi hampa. Seolah-olah
dia tidak ada tujuan hidup walau sebenarnya banyak yang beranggapan manusi bisa
hidup tanpa adanya agama dalam dirinya, akan tetapi secara kodrat dia telah
menyalahkan fitrahnya sebagai manusia yang ber-Tuhan. Pastinya mereka mendapat kerugian
karena manusia adalah makhluk yang memiliki spiritual yang ketika ada masalah
maka mengingat-Nya merupakan solusi untuk menenangkan hati sesuai dengan
firman-Nya serta juga ada kesamaan asal kata yang dibahas sebelumnya يُضِلَّهُ dan
يَهْدِيَهُ [38]
y7Í´¯»s9'ré& tûïÏ%©!$# (#ãrutIô©$# s's#»n=Ò9$# 3yßgø9$$Î/ $yJsù Mpt¿2u öNßgè?t»pgÏkB $tBur (#qçR%x. úïÏtGôgãB
Artinya:
“Mereka
itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung
perniagaan mereka dan tidaklah mendapat petunjuk.”[39]
Dalam ayat di atas menjelaskan kepada kita mengenai
perniagaan yang dilakukan dengan cara menyesatkan orang lain sehingga
kesesatanlah yang dijadikan pedoman padahal jelas itu merupakan cara untuk
menjauh dari bimbingan Allah swt. Kemudian dengan mengingatnya kita akan
terhindar dari pahitnya dunia karena kesesatan sesuai dengan firman-Nya pada QS. Ar-Ra’du (13) :28, kata Qulu<b diartikan sama dengan Shadr atau pun jiwa oleh Allamah Kamal Faqih dalam tafsirannya. Sedangkan kata “mental”
menurut psikolog adalah psikis, jiwa, kejiwaan, pikiran, akal, ingatan atau proses yang berasosiasi
dengannya.
D. Kesimpulan
Adapun
yang dapat pemakalah simpulkan bahwa Islam merupakan agama yang sudah
disempurnakan oleh Allah sehingga tidak ada lagi yang bisa dicari selain dari
agama Islam, karena kodrat manusia adalah ber-Tuhan dan memiliki kepercayaan
untuk mencari dan memikirkan segala macam ciptaan-Nya yang ada dimuka bumi ini.
Agam
Islam juga mampu memberikan bimbingan terhadap mental manusia atau lebih
dikenal dalam pembahasan dalam makalah ini Shadr (dada) atau pun Qalb
dalam pengertian oleh penafsir al-Qur’an salah satunya Allamah
Kamal Faqih dan lain sebagainya sedangkan dalam ilmu psikologi dikenal dengan jiwa dan segala tingkah
laku manusia.
Manusia
yang mengerti akan potensi beragama dalam dirinya akan menuntunnya ke jalan
yang lurus dan terarah karena mendapat bimbingan mental dalam dirinya sejak
mereka masih dalam kandungan.
Agama
kita yang tercinta akan memberikan petunjuk dimana pun dan kapan pun asalkan
tetap berpegang teguh terhadap Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad saw. Oleh
karena itu janganlah sekali-kali kita terlena dengan dunia, nafsu yang
membahayakan serta menjadi sahabat dekat dengan makhluk yang sudah dikutuk oleh
Allah akan dimasukkan ke dalam neraka-Nya yaitu “Iblis dan Syaitan”.
E. Saran
Dengan
adanya makalah ini mudah-mudahan dapat menjadi bahan bacaan yang menarik dan
menjadi sumber rujukan bagi siapa saja yang ingin mengetahui tentang agama
islam sebagai bimbingan mental. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena kesempurnaan hanya milik Allah oleh karena itu, saran dan kritikan masih
perlu untuk diadakan perbaikan supaya kedepannya bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
‘Abd al-Baqi, Muhammad Fuad, Al-Mu’jam al-Mufahras Li
al-Fadh al-Qur’an al-Karim, Beirut: Dar al-Fikr, 1987.
Abu Nizhan, Buku Pintar al-Qur’an, Jakarta: Qultum Media,
2008.
Alu Syaikh, ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman
bin Ishaq, Lubab at-Tafsir Min Ibni Katsir, terj. M. Abdul Ghoffar E.M.,;Jakarta:
Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2007.
al-Qarni, ‘Aidh, at-Tafsir al-Muyassar, terj.
Tim Qisthi Press, Jakarta: Qisthi Press, 2008.
Al-Jazairi, Abu Bakar Jabir, Aisar
at-Tafa<sir li al-Kalami al-Aliyyi al-Kabir, terj. M. Azhari Hatim dan Abdurrahim Mukti,
Jakarta: Darus Sunnah Press, 2007.
al-Banna, Ahmad Saiful Islam Hasan, Maqa<shid al-Qur’an al-Karim, terj. Abdurrahman Ahmad Sufandi dan Umar
Mujtahid, Jakarta: Suara Agung, 2010.
at}-T}abari, Abu Ja’far Muhammad bin Jarir, Jami ‘al-Baya<n an Ta’wil Ayi al-Qur’an, terj.
Akhmad Afandi dkk, Jakarta: Pustaka Azzam, 2008.
Chaplin,C.P., Kamus Psikologi, terj. Kartini Kartono,Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1995.
Faqih, Allamah Kamal dkk., Nur
al-Qur’an, terj. Sri Dwi Hastuti dan Rudi Mulyono, Jakarta: Al-Huda, 2004.
Hidayatulloh, Agus
dkk, Al-Qur’an Transliterasi Per kata dan Terjemah Per Kata, Jawa
Barat: Cipta Bagus Segara, 2011.
Jalaluddin, Psikologi Agama ,
Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2012.
Notosoedirjo, Moeljono, Kesehatan
Mental: Konsep dan Penerapan, Malang: Universitas Muhammadiyah, 2001.
Najati, Muhammad Utsman, al-Qur’an wa Ilm Nafsi, terj.
Amirussodiq dkk., Surakarta: Aulia Press Solo, 2008.
Quthb, Sayyid, Fi Zhilal al-Qur’an, terj.
As’ad Yasin dkk, Jakarta: Gema Insani Press, 2002.
[1]
Abu Nizhan, Buku Pintar al-Qur’an, (Jakarta: Qultum Media, 2008), 50-51.
[2] Agus Hidayatulloh
dkk, Al-Qur’an Transliterasi Per kata dan Terjemah Per Kata, (Jawa
Barat: Cipta Bagus Segara, 2011), 144.
[3] Lihat Muhammad Fuad ‘Abd al-Baqi, Al-Mu’jam
al-Mufahras Li al-Fadh al-Qur’an al-Karim (Beirut: Dar al-Fikr, 1987), 733.
[10] Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Aisar at-Tafa<sir li al-Kalami al-Aliyyi al-Kabir, terj. M. Azhari Hatim dan Abdurrahim Mukti, (Cet.I;
Jakarta: Darus Sunnah Press, 2007), 926.
[12] Ahmad Saiful Islam Hasan al-Banna, Maqa<shid al-Qur’an al-Karim, terj. Abdurrahman Ahmad Sufandi dan Umar Mujtahid, (cet.I; Jakarta: Suara
Agung, 2010), 691-692
[13] ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu
Syaikh, Lubab at-Tafsir Min Ibni Katsir, 292.
[14] ‘Aidh al-Qarni, at-Tafsir al-Muyassar, terj.
Tim Qisthi Press, (cet.I; Jakarta: Qisthi Press, 2008), 634.
[15] Menurut
penulis inilah dikatakan pengertian dari Bimbingan Mental.
[16] Allamah Kamal Faqih dkk., Nur al-Qur’an, terj.
Sri Dwi Hastuti dan Rudi Mulyono, (cet.I; Jakarta: Al-Huda, 2004), 301-302.
[20] Sayyid Quthb, Fi Zhilal al-Qur’an, terj. As’ad
Yasin dkk, (cet.I; Jakarta: Gema Insani Press, 2002), 209.
[22] Diambil dari
hp android aplikasi “kamus mutarjim”.
[26] Abu Ja’far Muhammad bin Jarir at}-T}abari, Jami ‘al-Baya<n an Ta’wil Ayi al-Qur’an, terj. Akhmad Afandi dkk, (cet.; Jakarta: Pustaka Azzam, 2008),
490.
[28] Moeljono Notosoedirjo, Kesehatan Mental: Konsep dan
Penerapan, (Malang: Universitas Muhammadiyah, 2001), 21.
[29] Pengertian
dari Mental seperti yang menjadi
footnote no. 15. C.P. Chaplin, Kamus Psikologi, terj.
Kartini Kartono,(Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1995), 407.
[32] QS. Al-A’raf
(07) : 172.
[33] Bisa berarti
jiwa atau dada dalam pengertian al-Qur’an
sesuai dengan analisis penulis dalam makalah
ini.
[34] Muhammad
Utsman Najati, al-Qur’an wa Ilm Nafsi, terj. Amirussodiq dkk.,
(Surakarta: Aulia Press Solo, 2008), 56.
[35] QS.
Ar-Rum (30): 30.
[36] Muhammad
Utsman Najati, al-Qur’an wa Ilm Nafsi, 55.
[37] QS. Al-Imran
(03): 112.
Langganan:
Postingan (Atom)