Astagfirullah
hamba masih dalam kondisi bertahan dalam mempertahankan kondisi fisik yang
sebenarnya masih lemah tapi lagi-lagi tidak merasa enak dengan kakak dan
keluarga di sini demi membantu untuk mewujudkan cita-cita mereka, dengan kerelaan
hati saya tetap tegarkan diri dengan berbagai pengobatan pribadi ala pesantren
dengan obat herbal yang ada disekitar dan doa yang tiada hentinya hamba
panjatkan kepada Pengabul do’a-do’a itu.
Bayangkan
saja dari subuh setealh sahur berangkat ke pasar sampai buka puasa di tengah
jalan walau di atas mobil yang diiringi dengan hembusan angin untuk menambah
kesejukan yang sudah berlebihan karena sudah mendekati waktu magrib.
Akhirnya
sholat pun dilaksanakan di atas mobil karena saya mengira kalau magrib akan
habis ketika sampai di rumah dan itupun betul. Di rumah sudah masuk waktu isya
dan mesjid pun bersholawat. Ya untunglah sudah dilaksanakan di jalan. Balik ke
belakang sedikit, tadi sempat di datangi salah seorang kenalan dari masamba
yang kebetulan tetangga desa di ujung dengan sailong kami berbincang banyak dan
dia pun membeli beberapa pakaian, sebagai niat hari ini untuk bersedekah karena
begitu banyak rezki yang Allah berikan kepada saya pribadi hari ini dan itupun
tercapai.
Walaupun
sebenarnya saya tidak berhak untuk itu karena pakaian yang saya jual itu bukan
milik saya pribadi tapi milik kakak yang kebetulan saya yang dipercayakan untuk
menjualnya, pikirku positif sebagai bekal buatnya untuk di akhirat kelak karena
bersedekah tanpa dia ketehui dari anggota tubuhnya satu pun. Itulah menurut
saya sedekah paling baik buat orang yang susah untuk bersedekah. Mungkin yang
lainnya tidak sepakat tapi niatnya saya tulus dan merupakan janji sebelum
berjualan hari ini.
Konsepnya
adalah ketika banyak rezki maka harus dikeluarkan supaya makin bertambah nikmat
yang Allah berikan kepada kita. Menurutku bagi setiap orang sudah seharusnya
sadar bahwa hidup ini tidaklah lama yang membuat kita di dunia ini adalah amal
jariyah yang telah dilakukan oleh orang itu baik semasa hidup atau pun setelah
meninggalnya.
Alhamdulillah
masih diberikan kesempatan hidup sampai saat ini, sehingga sepantasnya diisi
dengan segala sesuatu yang bermanfaat setiap harinya bahkan setiap waktu itu
berputar. Sekarang lagi minum jahe ala obat yang di dapat di Al-Hikam Malang
merupakan obat gratis dan hanya memerlukan tenaga untuk membuatnya.
Ditulis
di depan TV yang lagi on Rodja TV-aswaja. 30/06/2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar