Alhamdulillah segala
puji bagi-Nya yang memberikan kita nafas kehidupan dan bisa merasakan nikmatnya
hidup dalam keadaan damai dan tenteram sehingga menjalani kehidupan penuh
dengan makna.
Saat puasa ke 5 ini,
kesyukuran tiada tara sebab bisa merasakan sahur bersama dengan pihak pengurus
pesantren, sebenarnya dari beberapa sahur yang lalu sempat 2x tidak sahur bukan
karena tidak bangun tapi di rumah tidak tersedianya peralatan masak dan sebagainya.
Oleh karena itulah
saat ini sudah bisa merasakan sahur layaknya sebuah keluarga, segalanya ada
yang ingin disantap tapi mengingat kesederhanaan dan prinsip dalam adab makan
adalah cukup mengambil yang di depan kita saja akhirnya ngambilnya seadanya dan
tidak menggapai yang jauh sebab itu menandakan seseorang yang tidak bersyukur.
Sehingga rasa syukur tiada tara untuk saat ini tidak bisa diungkapkan dengan
kata yang begitu banyak hanya doa dipanjatkan kepada Pemberi Rezki,
mudah-mudahan pesantren ini selalu ada sampai hari kiamat dan selalu
menghasilkan lulusan-lulusan yang senantiasa menjadi khalifah di muka bumi ini.
Amin ya Allah!!!
Dalam hal membangun
pendidikan perlunya setiap orang memikirkan dan mencoba memberikan pemahaman
yang tinggi terhadap pendidikan yang telah berkembang saat ini, apalagi saat
ini MEA sudah masuk di Indonesia, tiada yang bisa mengikuti perkembangannya
kecuali harus sudah di mulai sejak dulu atau sebelum itu ada yang namanya
persiapan dalam menghadapi ekonomi global khususnya di wilayah ASEAN.
Dengan demikian akan
memberikan senjata kepada setiap penduduk untuk bisa berpartisipasi dan
memberikan sumbangsih yang cukup. Akhirnya bangsa kita tidak akan ketinggalan
dalam hal seluruh apek kehidupan.
Ditulis di dalam
kantor PSB (Penerimaan Santri Baru) 2016, yaa biasalah lagi sendiri dan tidak
ada yang memenin.. tapi suatu saat gk lagi diucapkan selamat berbuka oleh
Marjan melainkan sudah ada yang mampu membuatkan sirup dan diolah menjadi suatu
minuman khas dari pujaan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar