Sugguh
hujan memberikan keberkahan bagi penduduk bumi yang senangtiasa memanfaatkan
seluruh isi di dalamnya. Menjadi manusia yang selalu bersyukur akan menambahkan
rezki dari-Nya, karena kenapa rasa syukur akan berakibat kebaikan sosial yang
diterapkan dalam kesehariannya sebagai suatu upaya mendekatkan diri-Nya kepada
pemilik seluruh fasilitas di bumi ini.
Puasa kali
ini biasa saja tapi tadi malam ada kejutan besar ketika diminta oleh Pak Yai
untuk menggantikannya sebagai pembawa hikmah di salah satu pesantren di kota
kabupaten, sebut saja Pesantren Al-Junaidiyah Biru. Mendengarnya hati menjadi
ragu, apakah bisa saya membawa amanah dari pak Yai. Ah sudahlah karena ini
adalah amanah jadi harus dijalankan dengan ikhlas dan tawakkal kepada-Nya,
hanya itulah yang saya pikirkan saat itu.
Materi
hikmah agama belum terpikirkan apa yang bisa sesuai dan belum didengar oleh
jama’ah di mesjid kompleks pesantren itu. Ternyata saya hanya pasrah kebetulah
sudah mendekati buka puasa akhirnya tidak sempat lagi memikirkan apa-apa yang
pantas dan sesuai dengan yang pernah saya lakukan dalam kehidupan
sehari-hariku.
Pertolongan
Allah memang selalu ada akhirnya judul dan materi yang dibawakan adalah
kaitanya dengan pengalaman pribadi yang dijadkan pengamalan untuk setiap harinya
sehingga itu merupakan hal baru sebab tidak ada konsep sebelumnya. Saya yakin
bahwa Allah lah yang membimbing segala apa yang saya lakukan dan saya katakan.
Makanya
ketika saya mau mulai ceramah , saya minta maaf bahwa kedatangan saya ini
adalah untuk silaturahim dan menjaga persahabatan antara dua pondok yang
terbesar di kabupaten ini. Itulah intinya pertemuan sebenarnya.
Alhamdulillah
berangkat selamat dan pulang pun demikian sehingga kesyukuran besar untuk
diucapkan selama ini. 21/06/2016 wah ternyata pas saya tulis beliau datang dan
menanyakan perihal tadi malam di pesantren tersebut apakah yang saya lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar