Wah
luar biasa hari ini, detik demi detik dilalui dengan berbagai kegiatan mulai
dari persiapan berangkat ke kendari sampai tiba istirahat malamnya. Pertama, di
bajoe kita buka bersama dengan teman-teman pembina seru sekali abis itu lanjut
ke pelabuhan dengan sama-sama. Pas mau masuk melewati pintu pagar, penjaganya
bertanya “ini sudah bayar parkiran semua?” saya sudah bayar semua maksudnya
bayar parkiran saya waktu ambil tiket, perkiraan mereka kami sudah bayar semua.
Maafkan kami ya Allah telah mengalihkan maksud dari perkataan.
Setelah
itu saya diantar oleh bro Anshar masuk dan ternyata kapal delay juga kapal jam
5 berangkat jam 8 dan kapal jam 8 menurut info berangkat tengah malam. Wah
sangat lama sekali menunggu di kapal tapi enak sih karena bisa tiduran sebab
ruang ber-AC sampai tertidur seperti tidurnya ayam.
Setalah
kapal nyandar, nunggu lagi mobil berangkat karena hanya saya penumpangnya
sampai kapal jam 11 ikut nyandar hanya nambah satu penumpang. Alhamdulillah
Allah mengabulkan doa-doaku sehingga bisa berangkat mobil walau hanya 2
penumpang. Sementara di perjalanan berdoa lagi bahwa mudah-mudahan bisa dapat
penumpang yang banyak, walhasil maqbul mungkin keberkahan orang yang berpuasa.
Akhirnya di sekitaran kendari dapat penumpang banyak dan memenuhi seluruh isi
mobil sampai-sampai desakan. Wah membutuhkan kesabaran lagi , ada penumpang
lain kebetulan adalah perempuan ngomal-ngomel karena barangnya disimpan di atas
takut kalau tiba-tiba kehujanan. Walau demikian dia tetap diam setelah
diberikan penjelasan.
Tibalah
di kendari pasnya di daerah madonga, wah salah ini biasanya saya turun di
terminal puwatu dan ambil ojek disana. Ya Allah cobaan apalagi ini. Karena
sudah besar jadi gak perlu nangislah, cukup berfikir dan bergerak cari solusi
terbaik. Akhirnya dapat ojek dan diantar langsung ke terminal baruga yang
merupakan mobil terakhir arah ke tinanggea tempat keluarga berada. Sesampainya
di sana langsung dapat mobil yang mau ke tinanggea segera. Alhamdulillah segala
pertolongan-Nya dibalik kesusahan ada kemudahan. Itulah hukum sunnatullah.
Buka
puasa di rumah di tinaggea dan sholat berjama’an magrib-isnya-tarwih dan witir
bersama ponakan yang selama ini jarang sholat karena tidak ada yang nyuruh.
Sehabis makan tahap ke dua tiba dimintai untuk ke pasar pasang tenda, ternyata
di sana dibantu lagi oleh orang lain masang tenda. Selalunya dibarengi dengan
pertolongan tanpa disangka-sangka.
Kesimpulannya
adalah dekat dengan Pemilik Segalanya maka apapun yang diminta akan segera
terkabulkan dan diijabah oleh Allah swt. Percaya dan yakini itu. Itulah kunci
hidup saya selama ini di mana pun dan kapan pun. 25/06/2016 di tinanggea
pertama kalinya tulisan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar