Derai air mata di setiap sujudku
Membuat hatiku menangis tersipu
Karena bintang tidak tersenyum kepadaku
Aku hanyalah orang biasa yang kaku
Alhamdulillah berada pada kondisi
puasa yang ke 4 ini adalah kesyukuran yang luar biasa. Karena masih diberikan
umur yang sehat dan mampu untuk melaksanakan kewajiban sesuai dengan
tuntunannya amin ya rabbal ‘alamin. Kali ini saya tidak terlalu punya banyak
kesan karena saya anggap biasa dan berjalan dengan normal cuman hanya mau
berbagi saja dalam hal kahidupan.
Terkadang banyak di antara kita di
dunia mengaggap bahwa ketika manusia diberikan cobaan berat selalu konotasinya
karena kita makin beriman padahal kalau mau dicermati justru karena makin
meningkatnya iman seseorang itu akan merasakan kenikmatan hidup walau sebenarnya
banyak halangan. Itu hanyalah lika-liku kehidupan tiada lain adalah bagian dari
proses hidup, menjalani hidup tidak nikmat kalau tidak ada yang namanya cobaan,
rintangan dan halangan. Dengan demikian
akan memberikan pelajaran hidup bahwa hidup itu sangatlah indah dan bermakna
maka dari itu perlu untuk mengisinya dengan hal-hal yang positif.
Sering kami diberitahukan oleh Prof
Imam Suprayogo salah satu guru besar UIN Maliki Malang bahwa ketika manusia
itu pernah hidup maka tentunya dia punya bekas di dunia ini salah satunya
adalah menorehkan karya-karya yang dapat diingat sepanjang sejarah.
Oleh karena itu, sepatutnya menjadi
manusia yang selalu mempunyai manfaat untuk orang lain serta dapat menjadi
panutan di mana pun dia berada. Isilah setiap waktunya dengan hal-hal yang
positif apalagi di bulan yang suci, mari memperbanyak perbuatan-perbuatan yang
baik dan selalulah menolong orang jikalau itu dapat dilakukan dengan keikhlasan
dan kesabaran.
Ditulis ketika abis sholat subuh di
area pesantren soalnya di rumah agak susah listriknya kadang mati kadang
hidup.. heheh la> yahya wa la> yamu>t. 09/06/2016. Oia pasti lagi nulis eh.. ternyata
ketua pelaksana harian yayasan lewat dan sempat saling menyapa menanyakan “Di
mana makan sahurnya?”, saya jawab “di dekat rumah fuang” istilah fuang itu
sebagai penghormatan bagi orang yang dituakan dan adat di daerah kami.
Padahal sebenarnya malas sahur di
tetangga gk enak nanti dikira maunya gratis mulu terpaksa hanya makan kurma dan
1 buah apel dan air minum botol. Tapi memang suda terbisa sahur apa adanya
seperti halnya puasa sunnah yang menjadi rutinan malah terkadang ndk sahur.
Ya..... Allah Maha Kaya atas izin-Nya makan gak makan masih bisa hidup. Heheh
karena persediaan lemak masih banyak...jadi ada hikmahnya juga biar lemak bisa
dibakar dengan alami dan bernilai ibadah bukan niatnya diet tapi niatkanlah
untuk ibadah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar