Apa Aja

Apa Aja

Senin, 02 Januari 2017

Tahun Baru yang UNIK


Pagi hari ini cerah banget.... secerah hati bagi orang yang sedang dilanda ketenangan dalam hidup
Seakan juga ingin hidup seribu tahun lagi, mungkin kata ini sudah sering dijumpai dan didengar. Nah sekarang ini, ingin berbagi pengalaman dengan semuanya tentang perjalanan mengawali tahun baru kemarin.
Tepatnya tanggal 30 desember 2016... tiba-tiba saya mendapat panggilan tak terjawab, wah kaget saya soalnya yang miscall ini bukan orang sembarangan. Spontanitas saya langsung nelpon balik dan bertanya, “iya ada apa ustadz?”... beliau menjawab, “ini coba diuruskan dulu mobil dari surabaya ke situbondo yah, pakai mobil carter yah dan saya sekeluarga 6 orang”. Dalam hati saya berfikir, 6 orang siapa2 yah ko banyak banget mungkin ada keluarga jauh yang ikut.  Dengan jawaban singkat “insya Allah ustadz”. Udah itu aja.
Sehingga pada malam tanggal 31 desember 2016, sy browsing-browsing di internet untuk nyari alamat dan kontak dari travel yang ada di surbaya jurusan surabaya-situbondo, ada beberapa yang saya hubungi, ternyata rata-rata tidak bisa karena alasan mobil sudah dirental semua, dan ada juga beralasan sopir gak ada karena liburan menyambut tahun baru. Wah malam itu udah bingung banget karena pertama untuk mobil travel yang saya pesan dari malang ke surabaya sudah ada untuk saya pakai sampai di bandara juanda walaupun tiba-tiba mendadak mahal karena alasan momen tahun baru, benar-benar tidak profesional....
Yaaa mau gimana lagi udah butuh banget. Terpakasalah untuk mencoba jadi ikhlas, itung-itung melatih diri bersabar. Sesampainya di juanda ternyata dengan penumpang lainnya hanya saya yang diberi harga semahal itu wah kata saya dalam hati... ini bener-bener nguji kesabaran ini.. kukembalikan lagi dengan mengusap dada, ya gak papalah. Itung-itung sedekah lagi dalam hati sih.
Sampai di bandara juanda, ternyata lebih cepat dari dugaan karena mobil berangkat siang dari malang dan tiba di sana sekitaran jam 3an akhirnya nunggu lama di juanda, dari pada nongkrong di depan resto-resto di bandara dan melihat pemandangan2 yang kurang bagus menurut saya walau yang lain mengatakan itu bagus,, ya kebetulan bandara juanda surabaya ini mempunyai mesjid yang lumayan luas dan enak suasanya. Langsung jalan kaki dari terminal kedatangan 1 b ke mesjid tersebut.
Nah di sanalah tepatnya tanggal 31 desember 2016 pada sore hari menghabiskan untuk telpon sana telpon sini... untuk sekalian silturahmi by phone. Mulai dari keluarga saya telpon sampai ke temen2 khusus yang saya hubungi , sampai2 telinga terasa panasa akibat hp yang lama dipake. Capek juga sih...bukan hanya itu terkadang diselingi membaca buku jurnal yang kebetulan saya bawa di tas untuk mengisi waktu kosong.  Jadi membaca merupakan salah satu cara untuk menemani diri di saat sendiri dan manfaatnya banyak.
Pesan saya buat temen-temen jangan bosan membaca karena membaca adalah perintah pertama dalam al-Qur’an (Al-Alaq: ayat satu). Juga membaca adalah kunci ilmu pengetahuan tidak pandang dia sedang masa studi atau dalam keadaan menganggur (tidak sekolah) itu akan membuka wawasan semua orang yang suka membaca.
Lanjut lagi, nah pas abis isya skitar 19;20 an gak lama lagi ustadz yang selama ini ditunggu di bandara udah mau landing pesawatnya... tiba ketemu dengan anak santri alumni yang kebetulan dulu pernah saya ajar di pesantren, yusri, hendrik, dan khaerati. Mereka juga datang untuk menjemput beliau, dan hendrik bilang mobil udah saya pesen ust. Dari juanda ke kosan kurniawan, trus saya bilang, lho kok bisa, batalin saja solnya sy sudah dp mobil travel dari juanda ke situbondo, kamu belum kan men-dp-nya, “belum ust” jawabnya, oke kalau gitu.
Singkat cerita akhirnya saya pun diminta ikut untuk menemani beliau untuk kunjungan ke pesantren di sibondo itu yang pendirinya adalah kiyai As’ad, diperjalanan banyak kisah menarik yang saya dapat di antaranya sebagai berikut:
1.    Tidur selama setahun, solanya saya tertidur dari 2016 kemudian pas bangun udah tahun 2017, artinya, merasakan petasan dan keramaian jalanan dengan penyambutan tahun baru untuk tahun ini say tidak rasakan.. wah baru kali ini pergantian tahun tidak terasa, apa yang bisa saya ambil hikmah dari ini adalah ternyata waktu itu sangat tidak berguna jikalau hanya tidur semata yang dilakukan, banyak waktu terbuat bagi orang yang selalu banyak tidurnya, bukan tidak boleh tidur tapi secukupnya.

Apalagi nuansa tengah malam sangat baik sekali untuk mendirikan sholat sunnah tahajjud sebagai pengahambaan diri kepada-Nya karena telah memberikan segala nikmat tanpa batas kepada semua hamban-Nya.  Itulah seharusnya dilakukan di malam pergantian tahun dengan banyak istigfar dan sholat malam bahkan setiap malam pun sangat bagus untuk dilakukan.

2.    Sopir mengantuk, wah pikir saya saat itu, gimana kalau seandainya sopirnya nabrak truk atau jatuh kejurang karena jalan yang dilewati adalah lintas kabupaten yang mana orang-orang rata ingin keluar rumah untuk menyambut tahun baru serta kita melewati gunung-gunung yang bisa seketika mobil terpeleset ke jurang. Pikiran seperti muncul di saat para penumpang lainnya sedang tidur di belakang kebetulan pak yai nyuruh duduk di depan akhirnya tidur pun gak bisa senyenyak yang dibelakang, sesekali saya ajak cerita supirnya eh malah gak nyambung juga pembicaraannya solnya beliau adalah yang punya travel sendiri mencoba untuk membantu kita karena sebelumnya gak ada travel yang siap berangkat karena beliau mendengar tujuan kita adalah pesantren langsung tergerak hatinya untuk membawa sendiri mobilnya.

Hikmah apa dibalik poin 2 ini, pertama, umur, ajal, dan musibah bisa saja merenggut seketika karena ketelodoran manusia atau memang takdir yang tidak bisa berubah sehingga saat itu bisa saja mobil jatuh kejurang atau nabrak mobil truk yang begitu besar sehingga penumpang berikut sopir bisa saja meninggal seketika artinya, jangan pernah lalai di dunia ini karena hanya sementara. Kedua, berkat pertolongan Allah melalui doa yang haqqul yakin sehingga kami sampai dengan selamat tidak kurang apapun bahkan masih sempat singgah untuk melakukan ibadah di waktu malam. Artinya rasa syukur harus selalu ada, karena tanpa adanya Allah maka apa daya hidup ini.

3.    Kualitas akan dicari dan kuantitas hanya kebanggaan saja diluar, nah kata ini mungkin berbeda, ni bukan kisah tapi hasil analisis perjalanan, bahwa pendidikan yang mengutamakan kualitas dibanding kuantitas akan menjadi lilin disaat lampu semua sudah padam, satu orang yang berkualitas bisa mengalahkan seratus orang yang biasa-biasa. Jadi sebenarnya dalam dunia pendidikan saat ini terlalu berbangga diri ketika mempunyai siswa atau santri yang banyak padahal belum tentu bagus untuk membangun bangsa dan negara ini apalagi tujuannya adalah semata bisnis yang mana lembaga pendidikan sudah dijadikan lahan mencari kekayaan maka akan menghancurkan kualitas pendidikan kita saat ini dan itu memang sudah terjadi pasca reformasi, dulu negara tetangga dalam belajar ke kita tapi sekarang justru negara tetangga lebih maju. Wah sangat miris sekali.

Pesan saya kepada semua pelaku pendidikan, niatkan mendidik atau mengurus pendidikan karena ikhlas lillahi ta’ala maka hasilnya itu akan berkualitas sebab sudah mendapat ridho-Nya maka dengan kata “kun fayakun” negara kita akan menjadi negara yang maju dan sukses seperti negara islam di masa periode rasulullah saw dan para sahabat sampai kepada dinasti terakhir Islam.

Nah ketiga ini membuat saya sekarang ini mencoba untuk merubah diri demi merubah orang lain kedepannya juga jikalau masih ada umur yang Allah berikan, mudah-mudahan merupakan awal untuk menorehkan semangat hidup dalam berjuang di mana pun dan kapan pun itu.  Ditulis pas ketika selesai mngumpulkan pakaian kotor untuk dicuci tapi ingat untuk menulis perjalan tahun baru kemarin selama 2hari 2 malam. 03/01/2017 selamat tahun baru semoga bisa lebih baik lagi atau minimal mempertahan kebaikan yang sudah ada. Ok.. ok... ok...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar