Apa Aja

Apa Aja

Kamis, 12 Januari 2017

SOSOK INSPIRATIF


Sore yang tenang ini, diramaikan kicauan burung teman di luar, suasana kamar yang sibuk masing-masing dengan hpnya, ya fenomena sekarang ini, kalau saya sih ya dikit-dikit cuman terkadang jenuh juga melihat keadaan seperti. Rasa kebersamaan semakin mengikis karena hp itu. Sambil membagi pengalaman hari ini denger ceramah yang gak tau siapa orangnya tapi yang disampaikan semua sesuai realita dan ada datanya.
Kemarin sempatkan diri untuk ikut haul Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid) yang ke 7 di Jombang Jawa Timur, alhamdulillah mendapat banyak pengalaman sehari semalam dengan perjalanan dan istirahat di rumah temen yang kebetulan satu kampus juga dan dia kebetulan tinggal di jombang jadi akhirnya bermalam di kediamannya, namanya Gus Chakim calon Master Studi Islam UIN Malang. Kami dilayani dengan baik, layaknya tamu adalah raja bahkan keluarganya pun demikian baiknya. Yang pada akhirnya saya tawarkan “monggo pak jalan-jalan ke Bone siapa tau ada kesempatan ke sana”, tanyaku dengan nada lembut. “Enggeh mas” jawabnya sambil memberikan senyum ikhlasnya.
Setelah dari sana kami langsung pulang walaupun sebenarnya masih pengen tidur, alhamdulillah sampe di malang lagi dengan selamat tidak kurang apapun makasih ya Allah nikmat yang tiada tara ini, pada jalan yang kita lalui wahhhh luar biasa,.... naik gunung turun gunung pokoknya. Antara hidup dan mati jika membayangkan suasananya. Sebagai ikhtiar kami adalah memilih di siang hari untuk balik ke malang padahal ada rencana dari temen seperjuangan untuk berangkat tengah malam, tapi saya pikir-pikir lagi kayaknya gak bagus deh soalnya lampu motor juga agak gak terang gitu makanya diputuskan untuk nginap dulu di rumah teman yang disebutkan sebelumnya.
Nah pengalaman dari mengikuti haul mantan presiden sekaligus ulama nusantara, Gus Dur nama akrabnya. Ribuan orang memadati sekitar makam bahkan orang berdesak-desakan, artinya betul-betul rakyat indonesia sangat mencintai beliau dan selalu mendo’akan beliau walaupun secara kasat mata tidak ada tapi masih selalu ada di hati orang-orang. Itulah kalau kita mampu menanam dengan bibit yang baik maka akan memperoleh juga hasil yang makasimal bahkan bisa menjadi kerinduan bagi orang-orang.
Saya berfikir saat itu, giman yah kalau saya mati nanti apakah orang-orang yang pernah mengenal saya akan masih memikirkan apa-apa yang pernah saya tanam di dunia ini? Mungkin iya, mungkin tidak karena saat ini masih belum berbuat apa-apa buat negara dan bangsa ini, justru negara yang telah memberikan banyak kepada saya pribadi, walaupun demikian kalau saya tidak mampu untuk memberi atau memperbaiki negara ini minimal saya jangan mengambil atau merusak aset negara kita yang tercinta ini. Jadi pesan saya kepada semuanya jangan pernah membenci negaramu walaupun kita tertinggal jauh dengan negara lain tapi belalah negaramu dengan penuh keikhlasan dan perjuangan karena ini juga merupakan jihad karena keimanan soerang hamba.
Saya kira ini yang dapat saya sampaikan pesan kali ini mudah-mudahan dengan inilah saya akan dikenang sampai seribu tahun lagi. Salam cinta negara dan bangsa Indonesia ini. Allahu Akbar!!!

Ditulis pas menjelang magrib waktu malang dan sekitarnya 10/01/2017 di atas ranjang tercinta dan begitu empuknya. heheh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar