Mungkin
banyak yang bertanya, kenapa ko’ doa saya belum juga terkabulkan juga sampai
sekarang padahal dalam al-Qur’an dikatakan yang artinya “Berdo'alah kepadaku,
niscaya akan kuperkenankan bagimu” (QS. Ghafir:60). Jawabannya adalah doa akan terkabulkan
sesuai dengan apa yang seorang hamba itu butuhkan bukan apa yang ia inginkan
karena tentunya akan disesuaikan dengan kebutuhannya saat ini, jadi jangan
khawatir Allah Maha Tahu mana yang terbaik untuk hambanya.
Bahkan
saya pribadi pernah mendengar nasehat dari Abah Hasyim bahwa doa’ yang tidak
dikabulkan merupakan jawaban Allah karena apa yang diminta itu tidak cocok
untuk kita sendiri. Maka dari itu, perlunya intropeksi diri dulu terhadap semua
yang dibutuhkan atau diinginkan layak atau tidaknya atau mampukah kita
mempertanggungjawabkannya nanti di kemudian hari.
Yang
Allah berikan akan dipertanggungjawabkan semua di sana sebab yang ada dalam
diri kita hanya Allah lah yang berhak atas semuanya. Kita hanya numpang pakai
lalu akan dimintai pertanggungjawaban tentunya. Sudah digunakan kepada kebaikan
atau sebaliknya. Jadi sungguh manusia terkadang lupa kalau apa yang dimilikinya
saat ini sewaktu-waktu pemilik aslinya akan mengambilnya.
Wahai
para pembaca tulisan ini, inilah perasaan dan pikiran saat ini. Kadang memang
saya sendiri lupa bahwa apa yang saya miliki seolah-olah akan kumiliki semua
padahal itu hanya pikiran secara hawa nafsu saja bahkan terkadang merasa kenapa
saya tidak sekaya dan sehebat orang itu padahal hidup yang kita keluhkan
sekarang bisa jadi hidup yang orang lain inginkan saat ini. Jadi intinya banyak
bersyukur. Kalau orang sudah pandai bersyukur maka dia tidak akan pernah takut
kehabisan harta sebab semuanya hanya titipan sementara dari Sang Pemberi. Wallahu
a’lam Bishshawab ditulis pas ketika semua orang tertidur di kamar pukul
20;50 tanggal 05/12/2016 di Pesma Al-Hikam Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar