Apa Aja

Apa Aja

Senin, 31 Januari 2022

“SOLUSI BOSAN JADI BERKAH”


 

By: Abustan Falahuddin (Guru MTs PP. Al-Ikhlas Ujung-Bone)

Hidup tidak selalu sesuai rencana, terkadang apa yang kita rencanakan malah tidak bisa terlaksana. Mungkin beberapa factor tidak mendukung akan terjadinya hal itu, sehingga yang harus direncanakan adalah bagaimana membuatnya menjadi matang dan siap sedia dilaksanakan. Kita bisa mulai mencari apa saja yang akan menjadi kendala dan mencari penyelesaiannya.

Menjadi penting juga adalah bagaimana kita bisa menyandarkan sepenuhnya apa yang menjadi rencana kepada Sang Maha Pencipta yang kita tahu bahwa tiada satu pun kejadian di dunia ini tanpa se-Izin dan se-Pengetahuan-Nya. Oleh Karena itu, harus lah kita menjadi orang yang tidak sekedar ikhtiar saja tapi perlu juga menyandarkan sepenuhnya kepada-Nya.

Sandaran yang dilakukan adalah bentuk ketawadhuan dan rasa kehinaan diri di hadapan-Nya. Walaupun kita sebagai makhluk-Nya yang paling sempurna disisi-Nya tetap harus selalu merasa rendah hati dan rendah diri karena sikap sombong itu bisa menghancurkan bahkan muncul kutukan yang luar biasa dari Pencipta kita seperti halnya yang dilakukan oleh  “IBLIS” sebab kesombongan, iri hati, dengki sehingga manjadikan dirinya terjerumus pada kehinaan padahal sebelum diciptakannya manusia si “IBLIS” ini tergolong derajatnya hampir setara dengan para malaikat.

Nah sekarang apa yang bisa dilakukan apabila muncul rasa jenuh dan bosan dalam kegiatan sehari hari kita?... yang bisa dilakukan adalah Pertama, Banyak istigfar karena salah satu yang membuat seseorang itu tidak semangat dalam diri dan jiwanya adalah banyak nya dosa yang dilakukan atau masih senang dengan kemaksiatannya sehingga apabila ada masalah sedikit maka cepatlah jenuh dan bosan sebab pikirannya hanya yang enak-enak saja.

Kedua, bertafakkur atas ciptaan-Nya. Dengan banyak memikirkan ciptaannya maka akan membuat hati ini menjadi tenang karena merasa bersyukur segala yang diberikan oleh-Nya secara gratis tanpa dipungut biaya. Seperti halnya udara yang kita hirup sejak kita lahir sampai saat ini, andainya mau dibayar sebagai oksigen di rumah sakit maka berapa yang mampu kita bayar. Tentunya tidak bisa kita membayarnya semua itu. Hanya Allah berharap kepada kita agar selalu taat dan patuh pada perintah-Nya. Walau sebenarnya Allah tidak rugi kalau kita tidak menyembah-Nya justru yang rugi adalah kita ini sebab kita tidak ada apa-apanya tanpa adanya DIA Yang Maha Segala-gala nya.

Ketiga, Bangkit lagi dengan visi-misi baru untuk mencapai ridho Allah di Dunia sebagai bekal menuju Akhirat. Karena dengan persiapan dini atau dalam istilah kita “Sedia Payung Sebelum Hujan” sama dengan “Sedia bekal akhirat sebelum meninggalkan dunia” maka dengan itu akan membuat hati ini menjadi tenang dan gembira selalu walau badai terus menghantam kehidupan kita.

Kesemuanya inilah yang bisa menjadi pegangan kita dalam mengarungi kehidupan sehari-hari. Sehingga akan jadi solusi setiap hari dan setiap saat pada akhirnya jadi keberkahan. Olehnya itu, perlu selalu memegang teguh pada ajaran agama kita dan menjadikannya sebagai bekal dalam kehidupan sehari-hari.

 

Wallahul Muwaffiq Ila Thariqil Haq

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

1 komentar:

  1. Masya Allah, Terimakasih ustadz,
    Sehat selalu beserta dengan keluarga.

    BalasHapus