Sungguh hidup ini aneh,
dulunya lupa sekarang malah ingat banget akan segala hal yang mungkin akan
terjadi di saat waktu itu sudah datang tanpa bisa ditawar-tawar lagi.
Sebagai manusia biasa
memang tidak lepas dari kekhilafan dan kesalahan maka dengan upaya mengingat
kembali kenangan-kenangan yang indah itu akan memuaskan bathin yang sudah lama
kehausan akan tetesan air mata syahdu nan merdu ditepis kilatan di siang hari.
Ekspresi itulah yang
kurasakan saat mengingat akhir dari waktu, entah mengapa di dalam hati masih ada
keyakinan yang luar biasa masih menyelimuti akan cita-cita mulia yang belum
tercapai akan kesempurnaan sebagai seorang hamba dan umat Beliau.
Inilah hal yang muncul
saat-saat menegangkan itu terjadi, kendati waktu memang masih ada alhamdulillah
itu merupakan bentuk kesyukuran yang tak terhingga dariku untuk-Mu wahai
kekasihku (bahasa tasawuf dikit...hehehe).
Di samping adanya
kewajiban yang sedang diamanahkan oleh negaraku tercinta ini.... INDONESIA
sehingga saya merasa belum selesai perjuangan sebagai warga negara juga di ibu
pertiwi ini. Tempat kita lahir, tempat kita tumbuh dewasa, tempat kita mencari
nafkah, tempat kita memperoleh pengetahuan bahkan kemungkinannya adalah tempat
terakhir bernafas kita.
Maka dari itu, maraknya
sekarang ini, isu-isu untuk memecah-belah negara kita, seyogyanya para rakyat
dan pemerintah serta seluruh elemen seharusnya ikut meredam segala isu yang
propaganda. Mari bercermin kembali di masa lalu dengan melihat para pejuang
kemerdekaan yang susah payah bahkan rela mati demi NKRI kita tapi tetap tulus
dan ikhlas berjuang demi nasib generasi bangsa indonesia kedepannya seperti
yang kita rasakan ketenangan saat ini. Kalau toh masih ada yang merasa belum
merdeka itu artinya rasa syukur dalam hati masih kurang.
Sehingga usaha yang mesti
dilakukan bersama adalah bersama menjaga keutuhan dan keharmonisan negara
Indonesia dengan tetap mempertahankan Indentitas bangsa dan negara Indonesia
itu sendiri. Amin.....!!! Allahu Akbar.......
Ditulis pas ketika
selesai membaca buku karya Ibnu ‘Arabi setelah makan malam bersama temen-temen
PKU-er Malang angkatan 2015. 03/02/2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar