Apa Aja

Apa Aja

Selasa, 15 Februari 2022

“PASCA KEGELAPAN”

 


Rintik-rintik hujan membasahi kalbu yang sedang rindu dengan kekasihnya, memikirkan cara agar bisa pergi untuk bertemu di mana saja. Seakan mengatakan pada diri ini bahwa pertemuan itu akan ada tetapi tunggu pada saatnya ketika pemilik rembulan dan matahari mengizinkan. Dunia ini memang misterius bagi kita yang mau berfikir dan menelaah lebih jauh, hanya saja terkadang ego dalam diri tidak mampu untuk itu, mampunya hanya melihat dirinya lebih hebat dari orang lain. Nah ini yang berbahaya ketika sudah merasa pandai dan hebat dibanding dengan lainnya maka tunggulah ketidakberkahan dalam hidupnya muncul. Semoga saya pribadi tidak masuk dalam golongan ini Amin ya Rabbal Alamin. 

Di keheningan malam, yang menurut beberapa orang dengan memilih untuk tetap terlelap atau memilih mengasah diri dan potensi otak di malam hari, maka sedikit yang memilih mengasah otak dan kalbu sebab terlelap lebih nikmat dalam pandangan mata dan perasaan. Kalau seandainya ada keinginan untuk tidak terlelap maka aka nada banyak manfaat yang akan didapatkannya, mungkin belum saat ini bisa jadi besok, lusa atau bahkan setahun kemudian dan seterusnya.

Manusia yang baik adalah mereka mampu mengeksplor dirinya dengan berbagai hal positif misalkan duduk bercengkrama dengan para pemikir dan penggerak, sebab berfikir saja tidak cukup harus ada penggerak di situ sebagaimana sering saya dengar dari sahabat saya Ust. Harmono bahwa kalau soal retorika saja itu mah gampang karena aplikasilah yang bisa menampakkan retorika itu. Semoga Allah selalu memberikan beliau keistiqomahan dalam beribadah kepada-Nya. Amin Ya Mujibaddu’a!.

Saat ini, saya mencoba berfikir bahwa manusia sesungguhnya akan melihat potensi dirinya ketika bisa memetakan dalam benak dan perbuatannya setiap hari yaitu apa yang disukai untuk dilakukan yang positif dan bermanfaat, prestasi apa yang bisa dilakukan sehingga semua orang tidak tahu kalau yang melakukan itu adalah kita. Lakukan saja sebagai bentuk amal baik yang hanya Allah, malaikat dan kita sendiri yang mengetahuinya. Beda halnya ketika semua orang tahu maka pasti muncul sedikit rasa kesombongan yang ada dalam diri kita.

Ketika kita berada pada posisi hina dihadapan-Nya maka semoga Allah memberikan kemuliaan disisi-Nya kelak di hari kiamat dan hari-hari seterusnya. Tidak mengapalah di dunia ini kita terlihat hina dan tidak ada apa-apanya tetapi kelak di akhirat kitalah yang akan ada apa-apanya. Dan yang paling penting untuk dilakukan adalah tidak semua kata orang harus didengarkan dan dimasukkan dalam hati, cukup dengan mendengar dan mereduksi kata-kata itu dengan pikiran-pikiran positif dan berbaik sangka sebagaimana Allah menyuruh kita untuk selalu “Husnudzon” kepada apa saja itu termasuk kepada-Nya sendiri.

Marilah saat ini menjadi pribadi-pribadi yang handal dan mempunyai rasa tanggungjawab terhadap apa yang menjadi pilihan kita, jangan sampai pilihan kita ini membuat kita merasa menyesal dan tidak mau bangkit lagi. Jadikan setiap kegiatan kita bernilai ibadah dengan selalu memulainya menyebutkan asma Allah yaitu “Bismillahirrahmanirrahim” sehingga dengan demikian akan selalu dihadirkan-Nya pada setiap hembusan nafas yang diberikan-Nya kepada kita semua. Salam bahagia dan mencerahkan selalu!

Allahumma shalli ala muhammad!!!🙏🙏🙏

Tidak ada komentar:

Posting Komentar